Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Sederhana Ini Bantu Kenali Status Stres Anda

Kompas.com - 02/03/2014, 11:56 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Setiap manusia hampir tidak dapat terlepas dari stres di beberapa titik dalam kehidupannya. Namun stres tidak selalu bersifat berbahaya atau awal dari gangguan jiwa yang serius selama stres segera dapat diatasi.

Sayangnya, seringkali stres datang tanpa disadari, sehingga tidak segera ditangani dengan baik. Karena itu, dalam acara psikoedukasi oleh Bipolar Care Indonesia di Jakarta pada Sabtu (1/3/2014) lalu, psikolog dari RSUP Fatmawati, Widya S. Sari memberikan kiat sederhana untuk mengetahui status stres Anda.

"Melalui beberapa pernyataan ini, kita bisa mengenali apakah kita mengalami stres atau hanya kelelahan saja," ujarnya.

Untuk menjawab tes, lanjut dia, kita hanya perlu memberi skor pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi kita saat ini. Pernyataan tersebut meliputi:

1. Saya merasa tidak bersemangat untuk kembali ke rutinitas harian setelah akhir pekan/liburan
2. Saya merasa tidak sabar dan sulit bersimpati terhadap masalah orang lain
3. Saya malas saat diajak mengobrol
4. Saya ingin menjauh dari orang-orang
5. Semangat saya untuk bekerja, olahraga, diet, dan berteman menurun
6. Banyak tanggung jawab saya yang tertunda
7. Selera humor saya berkurang atau hilang
8. Kepedulian sosial saya menurun
9. Saya merasa lelah hampir setiap saat
10. Saya mulai sulit merasa senang
11. Saya merasa terjebak
12. Saya tahu apa yang bisa membuat perasaan saya lebih baik, tapi selalu saja ada alasan yang membuat saya sulit untuk merealisasikannya

Widya menjelaskan, jika skor totalnya antara 0-3, maka kemungkinan seseorang hanya mengalami kelelahan dan belum tergolong stres. Jika skornya 4-6, seseorang mulai menunjukkan gejala stres, dan 7-12 artinya seseorang sudah perlu segera mengatasi stresnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, stres merupakan proses menilai situasi sebagai sesuatu yang berbahaya, mengancam, atau mengecewakan, yang dikaitkan pula dengan kemampuan seseorang untuk mengendalikan atau mengatasinya.

Stres, imbuhnya, dapat bersifat akut (sementara), episodik (berulang), dan kronis (menetap). Gejala umumnya adalah perasaan cemas, suasana hati negatif, dan muncul keluhan-keluhan fisik.

Saat stres tubuh memberikan reaksi perlawanan seperti detak jantung dan tekanan darah meningkat, pencernaan melambat, napas mengalami percepatan untuk mengalirkan oksigen ke pembuluh darah, otot mengencang untuk menyiapkan diri atas respon darurat, dan beberapa reaksi lainnya. Dalam jangka waktu panjang, reaksi ini tentu akan berdampak bagi kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com