Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2014, 11:10 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Semakin tua usia seseorang semakin tinggi risikonya untuk mengalami kebutaan karena penurunan fungsi retina. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah degenerasi makula terkait usia atau age-related macular degeneration (AMD). Ternyata, risiko tersebut jauh lebih tinggi pada perokok.
 
Dokter spesialis mata, Elvioza mengatakan, kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko dari AMD. Namun rokok mempengaruhi AMD bukanlah dari asapnya yang masuk ke mata, melainkan dari masuknya racun dari rokok ke aliran darah.
 
"Asap rokok yang mengandung racun masuk melalui paru-paru. Karena di sana ada pembuluh darah maka racun bisa masuk ke aliran darah, menyebar ke seluruh tubuh, termasuk ke organ mata," paparnya dalam acara temu media opsi pengobatan terbaru untuk AMD basah, di Jakarta.
 
Racun dari rokok, kata dia, merupakan radikal bebas yang dapat berikatan dengan sel-sel di dalam tubuh. Ikatan sel dengan radikal bebas membuat proses oksidasi menjadi lebih cepat sehingga memicu penuaan dini sel.
 
Sel yang menua fungsinya menjadi berkurang, begitu pula sel-sel mata. Maka fungsi mata, khususnya pada bagian makula yang berfungsi menangkap cahaya menjadi berkurang sehingga terjadi lah kebutaan.
 
Karena memicu penuaan dini dari sel, lanjut Elvioza, racun dari rokok juga bisa menjadi faktor risiko penyakit degeneratif lainnya, seperti kanker, penyakit jantung, dan stroke. 
 
Perokok pasif juga berisiko
Elvioza mengatakan, perokok pasif juga dapat memiliki risiko yang sama bahkan lebih besar daripada perokok aktif untuk mengalami AMD dan penyakit degeneratif lainnya. Ini karena berdekatan dengan perokok artinya seseorang juga menerima paparan asap rokok.
 
"Ada pasien dengan AMD yang datang, memang dia tidak merokok, namun ternyata setelah ditelusuri suaminya perokok berat. Ini akan meningkatkan risiko dia," kata staf pengajar vitreoretiona di Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.
 
Menurut dia, perokok pasif cenderung tidak siap menerima paparan asap rokok sehingga justru lebih rentan mengalami penyakit yang dipicu rokok.
 
Selain merokok, faktor risiko dari AMD, yaitu usia di atas 60 tahun, riwayat keluarga yang positif, pola makan yang kurang antioksidan, vitamin, dan seng. Sementara faktor risiko yang mungkin antara lain jenis kelamin wanita, iris dengan warna terang, dan penyakit kardiovaskular.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com