Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2014, 07:41 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com — Jika Anda termasuk orang yang menganggap wajar buang air kecil di kolam renang, khususnya jika itu dialami anak-anak, sebaiknya pikir ulang lagi. Pipis di kolam renang bukan hanya jorok, melainkan juga berbahaya bagi kesehatan.

Kombinasi antara urine dan zat-zat kimia dalam kolam renang bisa menghasilkan dua zat berbahaya yang disebut volatile disinfection byproduct.

Salah satu zat yang dihasilkan adalah cyanogen chloride, komponen yang jika terhirup bisa berbahaya bagi organ tubuh manusia. Zat lainya adalah trichloramine yang dikaitkan dengan masalah pada paru-paru.

Para ilmuwan sudah lama menyadari klorin bisa bereaksi dengan urine, keringat, serta zat-zat organik lain dan menimbulkan kontaminasi di kolam renang. Tetapi, hasil studi terbaru ini menunjukkan dengan jelas bahwa asam urat adalah prekursor (bahan pemula) dari cyanogen chloride, dan trichloramine.

"Masih banyak pemahaman keliru di kalangan pencinta renang bahwa berkemih di kolam renang bisa diterima karena tidak berbahaya. Padahal, sudah banyak peringatan di tempat di sekitar kolam untuk menjaga kebersihan kolam," kata ketua peneliti Ernest R Blatchley III, dari Purdue University.

Imbauan untuk menjaga kebersihan kolam renang memang sering diabaikan. Banyak orang menganggap urine yang dikeluarkannya tidak berarti apa-apa dibanding banyaknya air kolam. Padahal, menurut penelitian, setidaknya satu orang bisa meninggalkan 30-80 milimeter urine setiap berenang. Bayangkan berapa banyak urine di kolam saat kolam renang umum sedang ramai.

Penelitian lain yang dilakukan pada 2010 bahkan menyebutkan hasil yang lebih menakutkan. Dari hasil pemeriksaan di laboratorium diketahui, disinfektan produk sampingan manusia itu bisa menyebabkan mutasi genetik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com