Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2014, 14:34 WIB
|
EditorLusia Kus Anna
 

KOMPAS.com --
Secara umum, untuk mendapatkan paru yang sehat, kita perlu menghindari kebiasaan merokok atau terlalu banyak terkena polusi udara. Sayangnya, dengan tinggal di kota-kota besar, paparan asap rokok dan polusi udara sering kali tidak dapat dihindari.
 
Misalnya, meskipun sudah menghindari kebiasaan merokok secara aktif, tetapi saat berada di ruang publik, paparan asap rokok dari orang-orang sekitar membuat kita menjadi perokok pasif. Sering berkendara motor dan berada di jalan raya juga membuat kita terpapar polusi di jalan. Lantas apa yang harus dilakukan?
 
Menurut dokter spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Agus Dwi Susanto, setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk menghindari polusi ataupun efek negatifnya bagi tubuh. Pertama, pemakaian masker untuk mengurangi masuknya paparan ke dalam tubuh.
 
"Masker paling tidak akan mengurangi paparan yang masuk ke dalam tubuh. Meskipun tidak semua masker sama karena memiliki kemampuan filtrasi yang berbeda-beda," ujar Agus dalam acara konferensi pers Combi Hope bertajuk "Edukasi Gaya Hidup Sehat bagi Generasi Muda" di Jakarta, Senin (7/4/2014).
 
Kedua, memulai aktivitas lebih pagi. Menurut Agus, dengan memulai aktivitas lebih pagi, seperti berangkat ke tempat kerja, maka paparan polusi udara pun masih sedikit. Artinya, udara masih relatif masih bersih sehingga dampak polusi masih dapat diminimalisasi.
 
Ketiga, yaitu menyempatkan berjalan-jalan di tengah udara segar, misalnya di taman atau di pegunungan. Tujuannya untuk membantu membersihkan paru dari polusi dan menggantinya dengan udara yang lebih segar.
 
"Paling tidak kegiatan itu perlu dilakukan satu minggu sekali," tandas dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Persahabatan ini.
 
Kendati demikian, Agus menekankan, selain melakukan tiga hal itu, yang penting juga adalah melakukan pola hidup sehat. "Kalau punya kebiasaan merokok harus berhenti. Pola makan harus yang banyak mengandung antioksidan untuk melawan radikal bebas dari polusi udara tersebut."
 
Diketahui, selain memengaruhi kesehatan paru, polusi udara juga merupakan faktor risiko dari penyakit-penyakit lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, dan tuberkulosis. Ini berhubungan dengan pengurangan kemampuan hemoglobin darah dalam mengikat oksigen yang disalurkan ke seluruh tubuh.
 
Agus menjelaskan, dengan menghirup polusi, maka hemoglobin bukan lagi mengikat oksigen, melainkan mengikat polusi itu sendiri, khususnya karbon monoksida. Ini karena karbon monoksida memiliki kemampuan 300 kali untuk diikat oleh hemoglobin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+