Akan tetapi sebaiknya Anda tetap membatasi diri. Studi teranyar menyebutkan, saat kita sedang menghadapi stres berkepanjangan dan sering mengasup makanan cepat saji, efek negatifnya terhadap tubuh lebih besar dibandingkan ketika kita tidak stres.
Dalam studi tersebut, mereka yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi gula cenderung memiliki lingkar pinggang lebih lebar, lemak perut lebih banyak, dan kadar resistansi insulin yang buruk. Akan tetapi hal itu terlihat hanya ketika mereka sedang menghadapi stres kronik.
Para responden dalam penelitian ini adalah 61 wanita berusia 50-80 tahun yang merawat pasangan yang sedang sakit demensia. Tak dimungkiri merawat anggota keluarga yang sakit sering kali membuat kita merasa stres dan depresi.
Yang menarik, para wanita yang punya pola makan serupa, tetapi kadar stresnya lebih rendah, ternyata tidak mengalami dampak negatif yang sama. Dengan kata lain, stres kronik membuat junk food lebih berbahaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.