Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/05/2014, 15:37 WIB
|
EditorLusia Kus Anna


KOMPAS.com -
Bagi pasangan yang mendambakan momongan, berbagai cara akan dilakukan untuk bisa hamil. Namun tak sedikit pula pasangan yang justru termakan mitos-mitos tidak tepat dalam upaya mereka untuk memperoleh momongan.
 
Dokter spesialis andrologi dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Fatmawati, Nugroho Setiawan, mengatakan, banyak mitos yang tidak tepat soal reproduksi. Pasangan yang sudah lama mendambakan momongan bukannya mencari penyebab terjadinya ketidaksuburan, tapi langsung mencari bantuan tenaga non-medis, misalnya tukang pijat.
 
Nugroho mengungkapkan, pijat memang merupakan salah satu upaya yang dipercaya sebagian masyarakat untuk memperlancar upaya kehamilan. Ini karena tukang pijat mengklaim mereka bisa "membetulkan" posisi rahim yang dianggap salah.
 
"Padahal rahim digantung oleh jaringan-jaringan ikat, tentu posisinya tidak bisa dibalik-balik," kata dia dalam talkshow bertajuk "Reproduksi Sehat Keluarga Hangat" oleh Laboratorium Klinik Prodia di Jakarta, Sabtu (24/5/2014).
 
Menurut dokter spesialis kandungan Gita Pratama, pijat sebenarnya baik dilakukan untuk memperlancar peredaran darah. Namun itu kalau dilakukan di badan, bukan di perut bagian bawah.
 
"Kalau dilakukan di perut bagian bawah, dikhawatirkan justru akan merusak organ-organ reproduksi wanita itu sendiri," kata dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana ini saat ditemui dalam kesempatan yang sama.
 
Bahkan jika sudah terdapat infeksi, kata Nugroho, pijat di daerah organ reproduksi justru akan menyebarkan infeksi tersebut. Ia menambahkan, organ reproduksi wanita terdapat di bagian dalam sehingga lebih sulit untuk dideteksi jika terdapat infeksi, maka pijat tidak boleh dilakukan sembarangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+