Dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine, disebutkan bahwa wanita yang mengalami gejala stres tingkat moderat hingga berat ternyata berhubungan seksual lebih sering dibandingkan dengan wanita lain.
Peneliti dari Universitas Michigan melakukan studi longitudinal dengan melibatkan 952 wanita berusia 18-20 tahun. Sebagai dasar, 23 persen dari responden menunjukkan gejala stres tingkat sedang hingga berat.
Selama dua setengah tahun, para wanita ini mengisi survei mingguan yang menanyakan apakah mereka melakukan hubungan seksual atau tidak dalam seminggu terakhir.
Walau kita mengira stres membuat banyak wanita lebih memilih makan es krim ketimbang bercinta, ternyata fakta yang ditemukan para peneliti tidak demikian. Jumlah wanita yang aktif secara seksual pada wanita yang stres lebih tinggi dibanding pada wanita yang tidak punya gejala stres. Bahkan, wanita dari kelompok stres berhubungan seksual 1,6 kali lebih sering.
Hasil studi ini memang bertentangan dengan studi lain yang menyebutkan bahwa stres berdampak negatif pada kehidupan seksual dan menurunkan libido.
Walau begitu, dalam studi tim dari Michigan ini, para peneliti tidak menemukan hubungan sebab akibat antara stres dan seks.
Gejala-gejala stres yang mereka alami bisa jadi adalah hasil dari kehidupan seksual mereka yang bebas sehingga mereka merasa bersalah, menyesal, atau marah pada hubungannya.
Melakukan hubungan seksual bukan dengan pasangan juga bisa menyebabkan kepercayaan diri menurun dan tingkat kecemasan meningkat. Seorang wanita juga cenderung melakukan hubungan seksual yang berisiko ketika mereka merasa sedih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.