Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2014, 11:46 WIB

KOMPAS.com - Kita bisa menangis karena berbagai alasan. Ada yang baru bisa meneteskan air mata setelah mengalami musibah. Yang lain mungkin sudah menangis setelah menonton film yang menguras emosi. Namun, menangis karena alasan emosi adalah ciri dari manusia.

Air mata sebenarnya tidak hanya keluar karena kita merasa sedang emosi. Setidaknya ada 3 jenis air mata. Pertama adalah air mata untuk melindungi mata, disebut dengan air mata basal. Kedua, air mata yang keluar secara refleks untuk merespon iritasi, misalnya debu atau zat yang dikeluarkan bawang. Terakhir adalah air mata emosi.

Selain karena rasa sedih atau mengiris bawang, terkadang kita mendapati air mata lebih gampang mengalir. Setidaknya ada 5 hal yang seringkali menjadi penyebabnya.

1. Kelelahan
Bukan cuma bayi yang menangis karena ia merasa kelelahan dan kurang tidur. Orang dewasa juga. Penelitian menunjukkan, tidur sekitar 4,5 jam setiap malam bisa membuat mood berantakan sehingga kita cepat tersinggung atau pun sedih. Tak heran jika karena hal sepele yang tidak berkenan kita jadi ingin menangis.

2. Ada sesuatu di mata
Selain saat mengiris bawang, mata juga secara refleks mengeluarkan lebih banyak air mata saat mata terkena zat iritan. Misalnya saja asap rokok atau debu. Cara untuk menghindari iritasi adalah menggunakan kaca mata.

3. Jenis kelamin
Secara biologis wanita memang dibentuk untuk menangis lebih sering dari pada pria. Selain karena memang anatomi mata yang sedikit berbeda, wanita juga kerap mengalami sedih menjelang masa menstruasi sehingga mereka pun mudang terpancing untuk menangis.

4. Stres
Seseorang yang sedang mengalami situasi tertekan dan juga kecemasan cenderung lebih sering menangis. Hal ini karena menangis bisa menenangkan hati. Menangis juga akan membuat kita mendapat dukungan moral dari orang lain.

5. Depresi
Walau pun pada orang yang depresi berat mereka jadi jarang menangis dan emosinya justru tumpul, tetapi lebih sering menangis juga menjadi pertanda depresi. Merasa sedih sepanjang hari, hilangnya nafsu makan, atau kurang berenergi merupakan gejala gangguan mood yang mengarah pada depresi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com