Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2014, 16:04 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Hampir setiap orang pernah merasakan sakit kepala. Kendati umum dialami, namun sakit kepala ternyata masih menjadi misteri di dunia kedokteran. Banyak teori seputar penyebab sakit kepala, mulai dari ketegangan otot, sampai faktor "keliaran" senyawa kimia dalam otak.

Nah, jadi sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh ketika mengalami sakit kepala? Andrew Charles, peneliti dari University of California di Los Angeles menjelaskan, saat terjadi sakit kepala,  dampaknya bukan hanya kepala saja tetapi juga beberapa bagian tubuh lain.

Jika sakit terjadi ringan hingga sedang di dua sisi kepala, maka barangkali Anda mengalami sakit kepala tegang (tension headache). Bila hanya terjadi pada satu sisi, maka kemungkinan ada batang otak yang disebut generator migrain yang diaktifkan.

Inilah saat pusat nyeri di tubuh menjadi aktif. Meskipun Anda mungkin akan merasa seperti sedang ditusuk-tusuk, namun sebenarnya mungkin tidak demikian.

Selain itu, dampak juga bisa dirasakan pada sistem pencernaan. Misalnya saat mengonsumsi makanan mungkin akan terasa mual bahkan muntah. Di sisi lain, sakit kepala juga memicu diare.

Saat tengah sakit kepala, sistem saraf pun kena imbasnya. Rangsangan akan terasa sangat sensitif, seperti sentuhan, cahaya, suara dering telepon, atau bau parfum, terkadang justru memperburuk rasa sakit.

Cara terbaik untuk menghadapi sakit kepala adalah mencegahnya. Melakukan rutinitas tanpa mencoba-coba hal yang memicu sakit kepala adalah kuncinya. Cukup asupan air dan tarik napas dalam-dalam juga mampu membantu untuk menghindarinya.

Bila sudah terlanjur merasakan sakit kepala, maka obat-obatan mungkin bisa jadi solusi. Pengalihan perhatian seperti menonton video atau sekedar berjalan-jalan juga disebut-sebut mampu mengurangi gejalanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com