Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2014, 17:17 WIB

Orangtua juga perlu waspada kalau pada usia dua tahun anak belum mampu bermain secara fungsional. Contohnya, paham bahwa pensil untuk corat-coret, gelas untuk minum, atau sisir untuk menyisir rambut. Jika hal itu terjadi, berarti pemahaman diri anak terlambat.

Selain itu, orangtua harus khawatir jika anak pada umur tiga tahun belum mampu bertanya dan ketika usia lima tahun belum bisa menceritakan kembali atau menjelaskan apa yang sudah dialami.

Karena itu, Rifa menekankan pentingnya stimulasi pada anak untuk meningkatkan kemampuan bicara dan bahasanya. Selain mengajak anak berkomunikasi, orangtua diharapkan juga bisa memberikan anak berbagai pengalaman dalam hidup demi memperkaya khazanah kosakatanya. Contohnya, anak tak akan mengenal kata becek jika ia tak pernah tahu apa itu becek.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia Eddy Fadlyana mengatakan, menurut hasil surveilans tahun 2007 di tujuh rumah sakit pendidikan di Indonesia, gangguan bicara merupakan kasus gangguan tumbuh kembang anak yang paling sering muncul selain cerebral palsy, gangguan motorik, dan down syndrome. Padahal, kemampuan bicara ini jadi dasar terbentuknya kemampuan kognitif anak yang baik.

Eddy menambahkan, sebuah survei di Kota Bandung pada 2003 menunjukkan, prevalensi gangguan tumbuh kembang anak di perkotaan 19 persen dan di pedesaan 30 persen. ”Mayoritas (80 persen) gangguan tumbuh kembang itu disebabkan kurangnya stimulasi dari orangtua. Contohnya, orangtua cuma menggendong anaknya atau memberikan gadget agar anaknya tak ribut tanpa mengajaknya bicara,” kata dia.

Ahmad Suryawan, Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSU Dr Soetomo, menambahkan, anak, terutama yang berusia di bawah satu tahun, perlu mendapat stimulasi untuk melatih indra penglihatan, pendengaran, dan peraba.

Ketiga indra yang distimulasi itu akan membentuk performa motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa, kemampuan sosialisasi, serta kemandirian anak. Lebih jauh lagi, hal itu akan menentukan kecerdasan dan perilaku anak di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com