Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2014, 07:16 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com
— Hampir semua orang pernah mengalami sariawan, tetapi jangka waktu sembuhnya sariawan bisa berbeda-beda. Ada yang segera sembuh, ada pula yang hingga berminggu-minggu tak kunjung sembuh. Lantas apa yang membedakannya?
 
Menurut pakar herbal dr Abrijanto, sembuhnya sariawan dipengaruhi oleh banyak faktor. Pasalnya, penyakit itu sendiri juga bersifat multipenyebab. Tak heran bahwa jangka waktu kesembuhan sariawan pun bisa berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya.
 
"Sariawan bisa lama tidak sembuh-sembuh itu karena dipengaruhi oleh faktor penyebabnya. Kalau penyebabnya belum disembuhkan, sariawan pun akan sulit hilang, bahkan muncul lagi," ujarnya dalam talkshow seputar obat herbal beberapa waktu lalu di Jakarta.
 
Ia mencontohkan, terjadinya sariawan kerap kali dihubungkan dengan kurangnya konsumsi vitamin C. Maka, untuk mempercepat kesembuhannya, orang pun kemudian memperbanyak konsumsi vitamin tersebut. Namun, ternyata sariawan tidak kunjung sembuh juga.
 
Bila itu yang terjadi, maka kemungkinan faktor penyebab sariawan bukan hanya kekurangan vitamin C. Beberapa faktor yang memengaruhi munculnya sariawan antara lain faktor genetik, kondisi oral, permasalahan hormonal, hingga stres.
 
"Misalnya sariawan munculnya karena stres, ya selama stresnya belum hilang, sariawannya juga tidak akan sembuh," tandas Business Development Director dari PT Deltomed Laboratories ini.
 
Faktor genetik, artinya orang-orang tertentu mudah mengalami sariawan karena pengaruh keturunan. Kondisi oral seperti pemakaian kawat gigi juga dapat menyebabkan sariwan, apalagi bila perawatan kebersihan mulutnya tidak optimal. 
 
Sementara itu, kondisi hormonal biasanya terjadi pada wanita dan berhubungan dengan siklus menstruasi. Misalnya, sariawan lebih rawan datang sebelum menstruasi dan sembuh setelah lewat masa menstruasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com