Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2014, 14:23 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Hampir setiap orang membenci kotoran kucing karena baunya yang mengganggu dan jejaknya bisa di sembarang tempat. Namun siapa yang sangka, kotoran kucing mungkin bisa menjadi andalan di masa depan dalam pengobatan kanker.

Penggunaan parasit bersel satu Toxoplasma gondii yang hidup dalam usus kucing berpotensi menjadi salah satu metode terapi kanker.

Meski tidak menyebabkan penyakit pada kucing, parasit ini dapat menginfeksi binatang lain dan manusia jika terpapar kotoran kucing. Sebagian orang bahkan menunjukkan gejala saat terinfeksi karena sistem imun sedang bekerja menyerang parasit tersebut.

Penelitian kini sedang fokus untuk memanfaatkan respon imun manusia yang dirangsang oleh parasit ini agar bisa lebih kuat menyerang tumor. Peneliti juga menduga parasit Toxoplasma memiliki kemampuan unik sebagai imunoterapi kanker.

"Secara biologis, parasit dapat melakukan stimulasi terhadap sistem imun yang tepat dalam hal melawan kanker," ujar David J Bzik, profesor mikrobiologi dan imunologi di Geisel School of Medicine di Dartmouth College di New Hampshire.

Ia menjelaskan, ketika parasit masuk ke dalam tubuh, respon imun akan segera membunuh sel-sel parasit yang bereplikasi secara cepat dan melindungi sel-sel tubuh dari kematian. Peneliti menemukan, tipe sel imun yang berperan untuk mengatasi ini adalah sel CD8+ T yang sangat penting untuk membasmi sel tumor.

Dengan menggunakan parasit Toxoplasma yang telah direkayasa secara genetika, Bzik dan timnya melakukan terapi kanker terhadap tikus yang mengalami kanker kulit dan kanker ovarium. Hasilnya, tikus-tikus yang diberi terapi ini lebih mampu bertahan hidup daripada tikus kontrol.

Meski begitu, dibutuhkan beberapa penelitian lanjutan sebelum terapi kanker berbasis Toxoplasma ini dapat melewati uji lab dan menuju uji klinis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com