Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2014, 13:54 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber foxnews

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, makan daging merah sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Padahal daging merah diketahui dapat meningkatkan risiko kanker usus besar atau kolon.

Pola makan memang terkait erat dengan risiko kanker seseorang. Ada makanan tertentu yang bisa meningkatkan risiko kanker, tapi ada juga yang jika dikonsumsi rutin akan menjauhkan kita dari penyakit ini, misalnya kacang dan kentang.

Sebuah studi menemukan, pati tertentu yang ditemukan dalam akar sayuran dan biji-bijian dapat mengurangi beberapa dampak kerusakan yang diakibatkan oleh daging merah terhadap sel. Mengasup daging merah bersama dengan makanan-makanan ini akan membantu mengurangi risiko kanker kolon.

Peneliti menganalisis 23 orang dewasa sehat yang dipilih secara acak untuk makan 300 gram daging merah per hari selama empat minggu. Sebagian lagi diminta makan yang sama, namun ditambah dengan 40 gram pati tertentu yang memiliki daya lawan (resisten) terhadap perusakan sel. Setelah istirahat selama beberapa waktu, peserta diminta saling menukar dietnya, sehingga setiap peserta merasakan dua diet masing-masing selama empat minggu.

Kemudian, peneliti menemukan perubahan diet yang tinggi kandungan daging merah akan mengubah kadar tipe materi genetik yang disebut RNA mikro di jaringan usus. Khususnya, mereka menemukan peningkatan RNA mikro itu berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker kolon.

Studi yang dipublikasi dalam jurnal Cancer Prevention Research tersebut juga menemukan, menambah pati resisten dalam diet akan mengurangi peningkatan risiko ini. Karen Humphreys, peneliti di Flinders University di Adelaide, Australia, mengatakan, daging merah dan pati resisten memiliki dampak yang berlawanan pada RNA mikro yang meningkatkan risiko kanker kolon.

Makanan yang menjadi sumber pati resisten paling baik antara lain pisang yang masih cukup hijau, kentang yang dimasak, biji-bijian utuh, kacang, kacang arab, dan lentil. Peneliti masih meneliti rekayasa genetika dapat memperkaya kandungan pati resisten dalam biji-bijian tertentu.

Peneliti mengatakan, penelitian lanjutan juga masih dibutuhkan untuk mengetahui konsumsi pati resisten dapat menurunkan risiko pengembangan kanker. Namun secara umum, bahan-bahan makanan yang mengandung pati resisten sudah diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com