"Sebanyak 4900 diantaranya disebabkan karena tertusuk jarum suntik. Hanya 2200 yang terinfeksi karena populasi," kata Peneliti Lukman Hakim Tarigan di Kementerian Kesehatan, Selasa (16/9/2014).
Menurut Lukman, imunisasi harus dilakukan oleh semua tenaga kesehatan. Mereka harus diberi perlindungan khusus misalnya dengan memberikan dalam 3 dosis vaksinasi. Hal ini untuk menekan jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi hepatitis B.
"Kalau 3 dosis ini bisa memberikan perlindungan 90 persen. Kalau hanya mendapatkan 1 dosis masih bisa kemungkinan terinfeksi," lanjut Lukman.
Selain itu, penggunaan jarum suntik di rumah sakit yang steril dan aman wajib dilakukan. Lukman menjelaskan, di beberapa negara berkembang sudah menggunakan jarum suntik yang memiliki pelindung pada jarumnya dan sulit membuat orang lain tertusuk jarum tersebut.
Plt Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Agus Purwadianto menambahkan terdapat 49 persen tenaga kesehatan yang rentan terhadap penularan virus hepatitis B.
Sementara itu, Ali Sulaiman dari Divisi Hepatologi, bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia mengatakan, penyakit hepatitis B yang menyerang hati ini memang sulit dideteksi gejalanya.
"Penyakit hepatitis B dan juga C kronik pada umumnya tidak mempunyai gejala dan keluhan," kata Ali.
Masyarakat pun dinilai belum memiliki kesadaran tinggi mengenai penularan virus ini. Padahal dampak dari virus ini bisa menyebabkan sirosis hati atau pengerutan hati hingga kanker hati.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.