"Yang mengejutkan dan menarik adalah fakta bahwa kemampuan seseorang menerima pemanis buatan dapat diprediksi bahkan sebelum mereka mengonsumsinya," kata Eran Segal, ahli biologi komputasi di Institut Sains Weizmann.
Alasan mengapa perubahan bakteri usus dapat meningkatkan gula darah masih belum jelas. Namun pemanis buatan diduga bisa jadi membuat bakteri yang mengekstrak lemak menjadi lebih banyak, sehingga menyebabkan obesitas.
Jadi, perlukah kita menghindari pemanis buatan? Studi sebelumnya juga menunjukkan manfaat positif dari gula rendah kalori ini. Misalnya saja mencegah obesitas.
Beberapa penelitian memang terus dilakukan untuk mengetahui dengan pasti efek pemanis buatan terhadap tubuh. Hasil penelitian terbaru ini juga menjadi diskusi para ilmuwan, dokter, dan publik.
"Kami belum siap untuk merekomendasikan penggunaan dan dosis anjuran pemanis buatan, bahkan setelah penelitian ini," kata Segal. "Kami hanya menyampaikan hasil penelitian kepada manusia dan tikus. Penelitian ini belum menyimpulkan manfaat baik dari pemanis buatan," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.