Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Estrogen pada Pria Sebabkan Obesitas dan Turunkan Jumlah Sperma

Kompas.com - 14/10/2014, 16:58 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com -
Pandemi obesitas pada pria ternyata bisa diperparah oleh hormon wanita estrogen. Para ahli yakin hormon ini menyebabkan penurunan jumlah sperma. Senyawa mengandung hormon ini ditemukan pada sejumlah benda plastik dan produk kedelai yang bisa meniru efek estrogen.

James Grantham, peneliti dari University of Adelaide's School of Medical Sciences, membandingkan tingkat obesitas di antara pria dan wanita di seluruh dunia dengan membandingkannya dengan Produk Domestik Bruto untuk menentukan pengaruh kemakmuran terhadap obesitas.

Ia menemukan, di negara-negara sedang berkembang, normal bagi wanita untuk lebih gemuk daripada pria. Sementara negara-negara maju memiliki gambaran yang berbeda.

"Hormon menyebabkan kenaikan berat badan terjadi secara signifikan pada wanita dibandingkan pria. Hal ini jelas terlihat di negara-negara berkembang. Namun, di negara-negara Barat seperti di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia, perbedaan tingkat obesitas pria dan wanita begitu dekat," katanya.

"Di negara maju, obesitas pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Tentu saja penyebabnya pola makan. Tetapi, kami percaya tingkat obesitas ini lebih dari hanya asupan kalori berlebihan," ujarnya.

Prof Maciej Hanneberg mengatakan, paparan terhadap estrogen diketahui menyebabkan kenaikan berat badan. Estrogen ini bekerja menghambat tiroid, kelenjar yang bekerja mengeluarkan hormon. Ketika tiroid terhambat, metabolisme tubuh melambat dan terjadilah kenaikan berat badan.

Ia menambahkan, produk kedelai mengandung xenestrogen, senyawa yang bisa meniru efek estrogen. "Kami prihatin masyarakat Amerika Serikat yang sering mengonsumsi kedelai. Konsumsi kedelai bisa menyebabkan pria menjadi 'feminin'. Hal ini menyebabkan pria meniru secara artifisial pola kenaikan berat badan wanita," katanya.

Sumber xenoestrogen lain yang perlu diwaspadai adalah polyvinyl chloride yang juga dikenal dengan nama PVC. Produk ini sering digunakan di negara maju untuk peralatan medis hingga pipa air minum.

Masih diperlukan riset lebih jauh untuk mengetahui apakah faktor lingkungan menyebabkan femininasi pria di belahan dunia barat. Penelitian ini sudah diterbitkan di jurnal PLOS ONE.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com