Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2014, 10:48 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia terus berupaya menekan angka kematian ibu (AKI). Salah satunya dengan menggalakkan program keluarga berencana (KB). Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang juga menjadi utusan khusus untuk Millennium Development Goals (MDGs) mengakui sulitnya menekan angka kematian ibu melahirkan.

"Memang pekerjaan yang sangat sulit dicapai. Data mengatakan angka kematian ibu masih dalam tanda merah," kata Nila di Gedung Kemenkes, Selasa (28/10/2014).

Menurut Nila, untuk mencapai target penurunan AKI perlu kerja sama dari berbagai pihak termasuk masyarakat itu sendiri, khususnya perempuan. Ia mengingatkan para perempuan untuk menjaga kesehatannya dan program KB dengan dua anak saja cukup. Keluarga harus merencanakan kemampuan memiliki anak.

"Perempuan kita bukan pabrik mobil, ngeluarin anak seenaknya. Kita harus mikir untuk diri kita kalau punya anak," terang Nila.

Menurut Nila, kesadaran para keluarga terhadap KB penting agar tidak menghasilkan generasi yang lemah. Selain itu, terapkan pola hidup sehat.

Masalah AKI menjadi salah satu prioritas bagi Kementerian Kesehatan. Nila mengaku telah membahas hal ini dalam rapat pimpinan bersama jajaran Kementerian Kesehatan di hari pertama ia bekerja. Ia menjelaskan, target Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk penurunan AKI yaitu menjadi 70 per 100.000 angka kelahiran. Target itu harus dicapai pada September 2015.

"Ini akan diketok pada September 2015. Ini rambu-rambu yang harus kita kawal terus untuk mencapai kesehatan," ujar dia.

Program MDGs sendiri tak hanya bicara soal angka kematian ibu, tetapi juga kemiskinan absolut, belum terjangkaunya pendidikan, rendahnya kesehatan anak, kesenjangan jender, penyebaran HIV/AIDS dan penyakit menular lain, kerusakan lingkungan, serta penggalangan kemitraan global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com