Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Penyebab Perut Kembung dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 03/11/2014, 14:24 WIB

KOMPAS.com - Perut kembung merupakan salah satu dari sinyal tubuh yang menandakan pola makan yang dikonsumsi kurang tepat atau gangguan pada pencernaan. Faktanya, tubuh tidak bisa menghasilkan gas, sehingga gas di perut biasanya berasal dari faktor eksternal.

Secara umum ada dua penyebab dasar gas di perut, yakni karena menelan udara, ini termasuk udara dari minuman berkarbonasi dan biasanya menyebabkan sendawa. Selain itu bakteri yang hidup secara normal dan sehat di usus. Bakteri ini akan mengubah gula yang tidak tercerna menjadi gas.

Jika udara yang berlebih tidak berkurang dengan bersendawa atau buang gas, itu tandanya Anda sedang kembung. Tetapi, dengan mengetahui penyebabnya, sebenarnya kita bisa menghindari perut kembung.

Hindari perut kembung dengan cara berikut:

• Waspadai rafinose.
Rafinose adalah gula yang terkandung dalam brokoli dan kacang-kacangan. Tubuh tidak bisa menyerap atau mencerna gula ini, tetapi bakteri sehat senang mengubahnya menjadi gas.

"Ada enzim yang dapat memecah gula ini, tapi sangat tidak efektif," kata Stephen Hanauer, MD, Kepala Bagian Gastroenterologi dan Nutrisi di Universitas Kedokteran Pusat Chicago

•Jangan sepelekan laktosa intoleran.
"Perempuan atau laki-laki yang sensitif terhadap laktosa ( gula dalam susu), biasanya sering mengalami kembung," kata Dr Hanauer. Carilah alternatif produk susu yang membuat perut nyaman. Yoghurt bisa menjadi pilihanya.

• Hindari karbohidrat sederhana dan gula, ini termasuk makanan manis seperti permen dan cookies.

• Makan perlahan-lahan. Makan cepat dapat menyebabkan udara yang tertelan semakin banyak dan  menyebabkan kembung serta gas.

• Jangan gunakan sedotan. Setiap kali menyedot, udara akan tertarik dan tertelan ke dalam mulut Anda. Ini bisa menciptakan masalah yang sama seperti makan dengan cepat.

• Hindari minuman berkarbonasi. Gelembung dalam minuman ini adalah gas.

• Mengurangi pemanis buatan.
Untuk sebagian orang, pemanis buatan dapat menyebabkan gas dan kembung. Kurangi dengan cara pilih makanan yang berlabel bebas gula, bahan yang disebut "gula alkohol" bisa menjadi masalah.

• Kurangi fruktosa.
Fruktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan, madu, dan beberapa sayuran. Makanan dengan kadar fruktosa tinggi dapat membuat perut kembung bagi sebagian orang. Sirup jagung yang mengandung fruktosa tinggi juga banyak ditemukan dalam makanan olahan dan minuman manis, yang  menjadi kontributor kemungkinan rasa tak nyaman bagi beberapa orang.

• Buat catatan.
Kembung merupakan respons yang sangat individual. Jika Anda termasuk orang yang sering mengalami hal ini, Anda harus mencatat dengan cermat makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta catat kondisi yang tampaknya menimbulkan rasa tak nyaman pada perut Anda.

Walau perut kembung yang sering dialami bisa membuat Anda tergoda untuk menghindari makanan berserat, tetapi sebenarnya hal itu justru merugikan. Menghindari serat dapat membuat perut sembelit.

Sebaliknya, jika Anda telah mencoba semua saran ini dan masih tidak dapat mengidentifikasi penyebab kembung  pada tubuh, mungkin Anda perlu untuk berkonsultasi dengan seorang ahli.

Untuk orang-orang tertentu, masalahnya mungkin tidak pada gas sebenarnya tapi persepsi mereka tentang gas sehingga mereka lebih sensitif terhadap makanan atau minuman tertentu.
 
"Ketika kami mengukur jumlah aktual gas dalam usus orang yang mengeluh kembung, ini tak berbeda [dari] orang lain. Apa yang terjadi adalah mereka merasa gas berlebih,"  kata Hanauer. (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com