Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2014, 12:10 WIB

KOMPAS.com - Jika ingin bayi yang dilahirkan sehat, maka saat hamil seorang wanita seharusnya tidak merokok, termasuk menjadi perokok pasif. Dalam rokok terkandung ribuan zat kimia yang tentu berdampak buruk bagi tubuh, pada janin efeknya bisa menyebabkan kecacatan.

Hal tersebut terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Persahabatan Jakarta pada tahun 2011-2013. Studi tersebut melibatkan 30 ibu hamil yang perokok, 30 ibu hamil yang menjadi perokok pasif, dan 30 ibu hamil yang tidak terpapar asap rokok.

Pada bayi yang dilahirkan dari ibu perokok aktif dan perokok pasif, berat badan saat dilahirkan 200 gram lebih rendah dan postur tubuhnya lebih pendek dibandingkan dengan bayi yang dikandung wanita yang terbebas dari asap rokok.

“Asap rokok yang terhirup oleh ibu yang sedang hamil masuk ke dalam sistem pernafasan dan residu nikotin bergabung dengan darah. Darah ini terbawa ke dalam bayi yang dikandung melalui tali pusat, sehingga pertumbuhan bayi tersebut saat lahir berbeda dengan bayi dari ibu hamil yang bersih dari rokok,” kata dr. Sita Andarini, Sp. PLk, dari Departemen Pulmonologi  Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat menjadi pembicara dalam Konferensi Pers The Congress of Asian Pasific Society of Respirology 2014, Rabu (05/11/14).

Selain berpengaruh terhadap berat badan dan tinggi badan, banyak pula ibu perokok yang melahirkan bayi prematur. Bahkan, angka keguguran pada kelompok ini sebanyak 2 kali lipat.

“Ada banyak juga ibu hamil yang harus menggugurkan kandungannya dan jarang bayi yang lahir secara normal,” ungkap Sita.

Risiko kecacatan juga bisa dialami bayi, seperti pecah-pecah pada langit mulut, bibir sumbing, serta kelainan sistem syaraf pusat.

Sita mengakui saat ini sulit menemukan ibu hamil yang benar-benar bebas dari asap rokok. Padahal, kualitas generasi mendatang sangat ditentukan oleh kondisi kesehatan ibu sebelum dan selama mengandung.  (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com