Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2014, 14:00 WIB

Sejauh ini tidak ada standar tes penapisan yang tersedia untuk mendeteksi kanker ovarium secara tepat. Jika seorang wanita melaporkan bahwa dirinya merasakan gejala kanker ovarium, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan panggul atau perut untuk melihat apakah ada daging tumbuh atau benjolan.

Pemeriksaan USG atau CT scan juga dapat membantu menentukan apakah pasien memiliki pertumbuhan ovarium yang tak dapat dijelaskan.

Jika terbukti ada gumpalan daging, dokter akan melakukan tes CA125, dimana dokter bisa memonitor protein yang terkait dengan tumor dalam darah.

Jika tes di atas tidak membuktikan bahwa itu adalah kanker ovarium, dokter kemudian akan melanjutkan untuk melakukan laparotomi, yang merupakan prosedur pembedahan noninvasif. Dokter bedah dapat menghapus massa jaringan atau cairan perut untuk menentukan apakah ada pertumbuhan kanker.

Tes pap smear mungkin menjadi cara yang efektif untuk mendeteksi kanker serviks, tetapi tidak untuk menyaring kanker ovarium.

Perawatan & pengobatan

Pengobatan standar untuk kanker ovarium meliputi pembedahan, di mana tumor dan jaringan yang terkena diangkat. Terapi radiasi dan kemoterapi juga dapat menghentikan perkembangan kanker dengan membunuh sel-sel kanker atau menjaga mereka agar tak memperbanyak.

Wanita dengan kanker ovarium harus mencari perawatan dari ahli onkologi & ginekologi, yang mengkhususkan diri pada kanker ovarium.  (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com