Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, ribuan anak menghadapi ancaman kesehatan serius dan berpotensi kematian akibat mengonsumsi minuman berenergi.
Lebih dari 5.000 kasus orang jatuh sakit akibat minuman energi yang telah dilaporkan di Amerika Serikat antara 2010 dan 2013, dan hampir setengah dari kasus tersebut merupakan anak-anak. Demikian hasil studi yang dipresentasikan pada pertemuan Asosiasi Jantung Amerika, Senin (17/11/14).
Efek samping serius minuman ini, antara lain, kejang, irama jantung yang tidak teratur, serta tekanan darah yang sangat tinggi. Efek samping itu biasanya ditemukan pada anak berusia kurang dari 6 tahun yang mengonsumsi minuman itu tanpa menyadarinya.
"Mereka tidak pergi ke toko dan membelinya. Mereka menemukannya di dalam lemari es, atau ditinggalkan oleh orangtuanya di meja," kata rekan penulis studi, Dr Steven Lipshultz, Kepala Dokter Anak di Rumah Sakit Anak Michigan.
Minuman berbahaya?
Minuman energi biasanya mengandung kadar gula yang tinggi dan kafein sedikitnya sama dengan yang terdapat pada secangkir kopi.
Namun, efek peningkatan energi yang cepat dari minuman ini berasal dari campuran bahan-bahan lainnya, mulai dari taurin dan l-carnitine, asam amino, sampai ginseng.
Meskipun demikian, penelitian mengungkap bahwa "bahan campuran khusus" itu meningkatkan konsentrasi tak lebih baik dari secangkir kopi. Malah, minuman energi dapat memiliki efek samping yang buruk.
Pada tahun 2007, Lipshultz mulai menyadari bahwa anak-anak dan orang dewasa yang mengonsumsi minuman energi masuk ke ruang gawat darurat karena sakit. Ia mulai bertanya-tanya apakah masalah tersebut akan menjadi tren baru. Ia dan timnya mulai melacak data dari Pusat Kontrol Racun di seluruh dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.