Daisy, Anjing Labrador yang Jago Deteksi Kanker

Anjing berusia 10 tahun ini pun mendapat penghargaan medali Blue Cross di Inggris karena bisa mendeteksi kanker pada 551 orang dengan tingkat akurasi 93 persen. Daisy dianggap telah banyak menyelamatkan nyawa manusia.

Pemiliknya, dokter Claire muemang sudah melatih Daisy sejak kecil untuk mengendus penyakit dari urine dan nafas manusia. Daisy pun berhasil mendeteksi tumor yang diderita pemiliknya. Hidung seekor anjing labrador diketahui 300 kali lebih sensitif daripada manusia.

Anjing ini dilatih dengan mengendus sampel orang yang sudah didiagnosis kanker dan orang tanpa penyakit sehingga dapat membedakannya. Daisy pernah mendeteksi kanker payudara seorang pasien.

"Dia menciumi tubuh saya berulang kali. Saya mendorongnya agar pergi, tapi dia tetap menciumi saya. Dia pun marah. Dia mendorong saya begitu keras sehingga membuat saya memar," ujar dokter Tamu yang dideteksi menderita kanker payudara.

Saat itu Tamu mengaku heran dengan kelakuan Daisy yang biasanya ramah. Namun, beberapa hari kemudian, Tamu merasa ada benjolan kecil di payudaranya. Benjolan itu ternyata kista yang tidak terlalu berbahaya. Namun, dalam jaringan payudara bisa menjadi kanker. Karena telah dideteksi sejak awal, benjolan tersebut diangkat sebelum kanker menyebar.

"Kalau bukan karena Daisy, itu (kanker) bisa terdeteksi lebih lama lagi dan bisa saja menjadi lebih serius," kenang Tamu.

Persaingan cukup ketat untuk mendapatkan penghargaan ini. Selain Daisy, ada pula JJ, anjing pendeteksi bom yang telah menyelamatkan nyawa tentara di Afghanistan.

Steve Goody, wakil kepala eksekutif yayasan tersebut mengaku tersentuh dengan kisah Daisy. Menurut dia, Daisy sangat layak mendapatkan medali tersebut.

"Kanker mempengaruhi kehidupan ribuan orang dan Daisy telah berkontribusi besar untuk diagnosis dan sebagai awal pengobatan kanker," kata dia.

Daisy kini membantu melatih 12 anjing di Medical Detection Dogs dan ia merupakan 'konsultan senior' di Inggris untuk mendeteksi kanker payudara.