Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2014, 07:40 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


SUKABUMI, KOMPAS.com - Upaya pemerintah untuk menurunkan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) tampaknya masih sulit dilakukan. Padahal, menurut target pembangunan milenium (MDG), jumlah kematian ibu harus mencapai 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu Tahun 2013 yang diterima dari Dinas Kesehatan Provinsi tercatat Jawa Barat menduduki peringkat tertinggi dalam jumlah AKI. Dalam laporan tersebut, sekitar 765 kasus kematian ibu terjadi di Jawa Barat dari total 5.019 kasus. Dari angka tersebut, Jawa Barat menjadi penyumbang 50 persen jumlah kematian ibu.

“Jawa Barat termasuk penyumbang angka kematian ibu nomor satu. Dan kabupaten Sukabumi menjadi daerah yang paling tinggi AKI nya di Jawa Barat. Indonesia pun bisa dibilang tertinggi AKI nya di kawasan Asia Tenggara,” ujar dr Lily S. Sulistyowati, Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam acara sarasehan SEHATi Bicara Keluarga Sehat di Hotel Lido, Sukabumi pada Kamis (04/12/14)

Lily menambahkan, selain Jawa Barat, ada pula beberapa daerah lainnya yang juga menyumbang setengah kematian ibu. Daerah tersebut adalah Jawa Tengah dengan 668 kasus, Jawa Timur 642 kasus, Sumatera Utara dengan 249 kasus dan Banten dengan 216 kasus. Untuk sisanya beberapa daerah menyumbang 25 persen dan kurang dari 25 persen jumlah kematian ibu.

Dr Albani Nasution, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi membenarkan bahwa jumlah kematian ibu di Sukabumi pada 2013 mencapai 78 kasus. Angka ini meningkat dari sebelumnya di 2007 dengan 49 kasus berdasarkan data dinas kesehatan di kabupaten tersebut.

“Sukabumi merupakan kabupaten terluas se-Jawa-Bali dengan 48 kecamatan, 59 puskesmas dan sekitar 2.400.000 penduduk golongan menengah ke bawah. Walaupun bantuan iuran cukup besar namun permasalahan mengenai kesehatan khususnya AKI juga sangat besar,”kata  Albani.

Berbagai penyebab jumlah kematian ibu yang tinggi tak hanya pendarahan yang dialami saat persalinan, namun ada berbagai penyebab lainnya. Seperti infeksi sebanyak 22 persen, hipertensi 14 persen, dan lain-lain 27 persen. Jumlah kelahiran pada ibu berumur di bawah 20 tahun juga cukup tinggi yaitu 47 persen.

Lily menganggap bahwa masih tingginya jumlah kematian ibu di Indonesia merupakan masalah bersama sehingga membutuhkan upaya yang beriringan juga.

“Masalah AKI ini sudah cukup dipahami oleh masyarakat. Data Riskesdas 2013 tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam tatanan rumah tangga menunjukkan hasil bahwa persalinan oleh tenaga kesehatan tinggi, yaitu 87,6 namun angka kematian pun juga tinggi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi. Itulah yang harus kita perhatikan,” ungkapnya. (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com