Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Paliatif Ringankan Penderitaan Pasien Kanker

Kompas.com - 20/01/2015, 15:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan paliatif bagi pasien kanker stadium akhir di Indonesia dinilai masih jauh dari memuaskan. Padahal, perawatan ini bisa menghindarkan pasien kanker bisa melalui proses penyakitnya dengan penderitaan semininimal mungkin.

Layanan perawatan paliatif di Indonesia hanya tersedia di tujuh kota di Indonesia, itupun dengan kondisi dan perkembangan yang berbeda; baik dalam hal kualitas sumber daya manusia, fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan. Termasuk di Jakarta sendiri, salah satu tantangan yang dihadapi adalah kurangnya dokter yang memiliki sertifikasi dalam bidang perawatan paliatif.

Aru Sudoyo, dokter spesialis kanker, mengatakan perawatan paliatif akan membantu pasien kanker yang penyakitnya tidak mungkin disembuhkan menghadapi ajalnya secara baik.

"Apabila harus sampai pada kenyataan menghadapi ajalnya, maka diharapkan mereka dapat menghadapinya dalam keadaan fisik dan psikologis yang nyaman dan baik, serta harkat diri yang tinggi," kata Aru yang juga penasehat Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan Aru dalam acara penandatanganan nota kesepakatan mengenai perawatan paliatif kanker antara YKI DKI bersama dengan Singapore International Foundation (SIF) dan Rachel House Foundation, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Aru menjelaskan, perawatan kanker pada dasarnya tidak hanya terkait dengan pemberian obat ataupun pembedahan dan penyinaran, tetapi juga mencakup suatu spektrum yang luas dari awal pencegahan sampai rehabilitasi. Perawatan paliatif sendiri, kata dia, masuk dalam perawatan pasien secara umum.

"Ini yang belum dipahami oleh banyak dokter, perawat, pasien, maupun keluarga. Ada salah persepsi perawatan paliatif hanya membantu pasien di saat-saat akhir. Padahal perawatan ini tidak hanya terkait dengan perawatan inap di rumah sakit, karena perawatan ini bisa dilakukan di mana saja," jelas Aru.

Singapore International Foundation, Yayasan Kanker Indonesia, Jakarta dan Rumah Rachel meluncurkan program pelatihan tiga tahun untuk meningkatkan praktik perawatan paliatif dan perawatan pasien dengan kondisi penyakit dalam tahap akhir di Jakarta.

Program tersebut melibatkan 9 rumah sakit umum daerah yang tersebar di enam wilayah di DKI Jakarta. Sistem rujukan pelayanan perawatan paliatif pasien kanker dimulai dari rumah pasien, puskesmas, dan rumah sakit.

Tim sukarelawan dokter asal Singapura akan dipimpin oleh CEO dari HCA Hostice Care Singapore, Ramaswamy Akhileswaran. Ia akan memimpin tim multidisipliner dari negaranya itu untuk melatih para praktisi di Jakarta dalam hal penilaian, pengobatan, dan terapi nyeri beserta keluhan dan gejala yang dialami para pasien kanker.

Nantinya para sukarelawan dokter asal Singapura akan melatih para praktisi di Jakarta di Pusat Pelatihan Perawatan Paliatif. Di tempat tersebut, para dokter, perawat, dan para anggota keluarga pasien penderita kanker stadium lanjut akan belajar mengenai konsep perawatan paliatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com