Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Berat Badan dengan Muaythai Tanpa Diet Ketat

Kompas.com - 24/01/2015, 11:00 WIB
dr Andri, SpKJ, FAPM

Penulis

Pola perilaku dari latihan Muaythai sedikit banyak mengubah perilaku menjadi lebih sehat. Malam sebelum latihan saya harus tidur cukup, artinya saya tidak boleh tidur di atas pukul 12 kalau saya mau bangun pukul 06.00 seperti biasa saya bangun. Sebelum latihan juga sebaiknya perut kosong 2 jam sebelumnya, itu membuat saya harus makan siang pukul 12 dan hal itu dulu sering saya langgar. Saya suka cenderung “tanggungan” orangnya, saya pikir lebih baik habiskan dulu pemeriksaan pasien baru selesai makan. Sering kali saya bisa makan pukul 14.00 atau bahkan 15.00. Dua perilaku baru ini sangat bermanfaat untuk penurunan berat badan.

Kalau Anda perhatikan artikel-artikel penurunan berat badan, semua mensyaratkan tidur yang cukup. Bahkan penelitian fitness juga menyatakan jangan kurang tidur untuk orang-orang yang mau massa lemak tubuhnya tetap rendah. Pola makan teratur jangan sampai menunggu kelaparan juga sangat dibutuhkan saat program menurunkan berat badan.

Pola pikir yang salah selama ini adalah puasa dan menahan lapar agar berat badan turun. Sayangnya hal ini membuat malah metabolisme tubuh melambat dan akhirnya semua makanan yang masuk jadi simpanan lemak. Saya sedikit mulai mengurangi pemakaian gula pasir sampai akhirnya mengganti gula untuk kopi dengan gula kelapa/gula jawa.

Hasilnya memasuki bulan ketiga latihan berat badan saya mulai konsisten menurun begitu juga dengan lingkar perut saya. Berat badan menurun bertahap setiap dua minggu dan lingkar perut juga demikian. Akhir Desember sebelum liburan Natal dan Tahun Baru saat camp juga libur, berat badan saya telah mencapai 69 kg dengan lingkar perut 83 cm. Saya mulai beli celana panjang baru karena sudah kedodoran sekali dipakainya.

Saat saya menulis artikel ini, berat badan rata-rata saya saat kosong (pagi hari setelah buang air besar dan sarapan) adalah 67.5 kg dengan lingkar perut 82 cm. Saya telah mencapai berat badan ideal saya. Jika saya ingin bertanding Muaythai saya sudah bisa masuk kelas Welter dengan berat badan seperti ini.

Walaupun Index Massa Tubuh saya masih 25.49 persen, tapi saya yakin akan mencapai BMI ideal di bawah 25 persen dalam waktu dekat. Lagi pula BMI belum jadi patokan karena massa otot yang meningkat karena latihan Muaythai juga bisa jadi penambah berat badan ini. Apalagi ditambah dengan mencoba menghilangkan kebiasaan makan malam yang sekarang ini masih saya lakukan.

Saya menyukai Muaythai dan Muaythai memang bekerja dengan baik terhadap tubuh saya. Pelatih dan iklim yang baik di camp Vida Muaythai juga mendorong usaha penurunan berat badan menjadi lebih mudah dilakukan. Saya memang tidak pernah menargetkan turun cepat seperti banyak iklan-iklan penurun berat badan yang biasa dipromosikan. Hal itu karena saya tidak ingin berat badan seperti yoyo yang gampang turun tapi gampang naik.

Konsistensi dengan perilaku sehat dan gaya hidup sehat adalah tujuan utama dari belajar Muaythai dan itu telah saya dapatkan esensinya. Semoga artikel ini bermanfaat buat pembaca yang ingin mencoba Muaythai sebagai salah satu pilihan dalam gaya hidup sehat.

Salam Sehat Jiwa dan Raga.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com