Hayles Haynes (28), ibu yang berbahagia tersebut, sempat merasa hidupnya hampa ketika di usia 19 tahun dokter menyebutkan ia tidak memiliki rahim. Kondisi yang ia alami dikenal sebagai androgen insensitivity syndrome.
"Aku merasa sangat bingung ketika dokter mengatakan aku tidak memiliki rahim. Ketakutan terbesarku adalah aku tidak akan bisa memiliki anak. Aku merasa ada yang hilang dari hidupku," kata Haynes.
Sindrom androgen insensitivy tersebut menjadikan sosok Hayley memiliki kromosom XY, sehingga secara genetik ia adalah laki-laki dan tidak bisa hamil. Bahkan ia tidak memiliki organ reproduksi perempuan dan tidak mengalami menstruasi.
Sindrom androgen insensitity adalah kelainan langka yang dialmi 1 bayi dari 20.000 kelahiran. Orang yang menderita sindrom ini tubuhnya akan mengabaikan hormon androgen atau sensitif terhadapnya. Organ genitalnya berkembang sesuai garis perempuan dan testis biasanya masuk ke dalam tubuh.
Tergantung pada level sensitivitas androgen, penampilan orang yang menderita sindrom ini bisa saja seperti laki-laki tulen atau perempuan, atau memiliki karateristik pria dan wanita.
Anak yang menderita sindrom ini bisa didiagnosis sejak dini, ketika testis mereka menyebabkan hernia. Testis mereka juga ditemukan saat hernia dioperasi.
Tapi banyak juga anak yang baru terdiagnosis di usia pubertas ketika remaja tidak juga mendapat haid dan tidak memiliki rambut kemaluan atau ketiak, sementara pertumbuhan payudaranya normal.
Rahim kecil
Hayley akhirnya menikah dengan sahabatnya Sam. Di tahun 2007, Hayley mendapat kabar bahwa dokter menemukan rahim kecil di dalam tubuhnya, yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.