Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2015, 15:03 WIB

KOMPAS.com - Rahim merupakan tempat awal mula kehidupan seorang bayi sebelum ia benar-benar siap hadir di dunia. Dulu, wanita yang tidak memiliki rahim dipastikan tidak mungkin hamil. Tapi di London, seorang wanita tanpa rahim berhasil melahirkan bayi kembar.

Hayles Haynes (28), ibu yang berbahagia tersebut, sempat merasa hidupnya hampa ketika di usia 19 tahun dokter menyebutkan ia tidak memiliki rahim. Kondisi yang ia alami dikenal sebagai androgen insensitivity syndrome.

"Aku merasa sangat bingung ketika dokter mengatakan aku tidak memiliki rahim. Ketakutan terbesarku adalah aku tidak akan bisa memiliki anak. Aku merasa ada yang hilang dari hidupku," kata Haynes.

Sindrom androgen insensitivy tersebut menjadikan sosok Hayley memiliki kromosom XY, sehingga secara genetik ia adalah laki-laki dan tidak bisa hamil. Bahkan ia tidak memiliki organ reproduksi perempuan dan tidak mengalami menstruasi.

Sindrom androgen insensitity adalah kelainan langka yang dialmi 1 bayi dari 20.000 kelahiran. Orang yang menderita sindrom ini tubuhnya akan mengabaikan hormon androgen atau sensitif terhadapnya. Organ genitalnya berkembang sesuai garis perempuan dan testis biasanya masuk ke dalam tubuh.

Tergantung pada level sensitivitas androgen, penampilan orang yang menderita sindrom ini bisa saja seperti laki-laki tulen atau perempuan, atau memiliki karateristik pria dan wanita.

Anak yang menderita sindrom ini bisa didiagnosis sejak dini, ketika testis mereka menyebabkan hernia. Testis mereka juga ditemukan saat hernia dioperasi.

Tapi banyak juga anak yang baru terdiagnosis di usia pubertas ketika remaja tidak juga mendapat haid dan tidak memiliki rambut kemaluan atau ketiak, sementara pertumbuhan payudaranya normal.

Rahim kecil

Hayley akhirnya menikah dengan sahabatnya Sam. Di tahun 2007,  Hayley mendapat kabar bahwa dokter menemukan rahim kecil di dalam tubuhnya, yang sebelumnya tidak terdeteksi.

Kemudian ia diberikan tablet hormon yang dirancang untuk meningkatkan kadar estrogen dan progresteron, mengobati osteoporosis, dan mengembangkan rahimnya. Semuanya bekerja dengan baik, namun pada akhirnya ia hanya bisa melakukan program bayi tabung.

Dengan menggunakan sperma milik Sam dan donor sel telur anonim, pasangan ini menghabiskan 16 ribu dollar Amerika untuk program bayi tabung. Dari 13 sel telur, dua di antaranya dianggap layak.

Hebatnya, keduanya diambil. Hayley melahirkan secara alami bayi kembar non-identik dua minggu lebih cepat dari perkiraan dokter. Di malam natal, 9 tahun setelah ia mendengar vonis dokter tak akan bisa hamil, Hayley dan Sam menyambut dua putrinya, Avery dan Darcey.

 "Kami lelah secara emosional. Namun aku akan melakukannya lagi demi memeluk anak-anakku," katanya. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com