Beberapa warga mengeluhkan perih dan gatal pada wajah, leher, dan anggota tubuh lainnya karena terkena cairan tomcat. Kulit mereka memerah dan terdapat bekas luka mirip melepuh.
Dahlia (30), pengungsi, mengatakan, dirinya dan beberapa rekannya terkena serangan tomcat sehingga menambah penderitaan di pengungsian.
Habitat tomcat yang biasanya berada di rawa atau ladang turut terganggu akibat banjir. Hewan predator hama ini pun turut berpindah di daerah yang memiliki sumber cahaya.
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan, perbaikan lokasi pengungsian harus termasuk penyediaan fasilitas dan penambahan toilet bergerak. Setidaknya ada satu lokasi pengungsian yang nyaman di satu RW. Apalagi, Jakarta Utara sudah hampir dipastikan terkena dampak banjir setiap tahun.
Selama lima hari banjir menggenangi wilayah Jakarta Utara, sekitar 15.000 warga harus mengungsi dengan total 191 titik pengungsian. Banjir tersebut menggenangi 22 kelurahan dari total 31 kelurahan yang ada.
Banjir juga merenggut sejumlah nyawa di Jakarta Utara. Tiga orang tewas kesetrum dan satu orang terkena serangan stroke saat banjir masih tinggi. (JAL/DEA/DNA)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.