Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2015, 10:45 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com - Nyeri pada persendian merupakan salah satu dari empat kondisi otot dan tulang yang sering diderita. Penyakit ini kerap dianggap sepele, padahal rasa nyeri bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa menyebabkan kecacatan.

Osteoartritis terjadi karena kerusakan pada tulang rawan sendi, bagian yang melapisi ujung tulang dalam persendian yang berfungsi sebagai bantalan apabila dua ruas tulang berbenturan saat sendi digerakkan.

Penyakit yang disebut dengan pengapuran ini biasa menyerang sendi penopang tubuh seperti sendi lutut, panggul, pinggang, atau tengkuk. Gejala klinis yang dialami penderita antara lain nyeri sendi, kaku sendi, bengkak, serta rasa lemah pada sendi.

Menurut data WHO tahun 2004, osteoartritis atau radang sendi diderita 151 juta jiwa di seluruh dunia dan mencapai 24 juta jiwa di daerah Asia Tenggara. Selain mengurangi kualitas hidup penderita, penyakit nyeri sendi juga memberi beban berat pada pengeluaran kesehatan karena membuat ketergantungan pada obat dan perawatan medis.

Penyakit ini rentan diderita oleh orang yang obesitas karena berat badan berlebih akan menyebabkan cedera pada penyekat persendian di lutut dan panggul. Selain itu, wanita yang sudah menopause dan mereka yang sering berolahraga dengan pembebanan berat bertumpu pada lutut juga rentan mengalami radang sendi.

Radang sendi sebenarnya dapat dicegah dengan meringankan kerja persendian lutut, yakni dengan cara menjaga berat badan, berolahraga teratur, serta menjaga postur tubuh.

Saat ini juga tersedia berbagai jenis suplemen yang diklaim meminimalisir penyakit osteoartritis dan memelihara kesehatan persendian. Sebagian besar suplemen tersebut mengandung glukosamin dan chondroitin. Suplemen ini sebaiknya dikonsumsi saat kondisi persendian masih sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com