Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2015, 11:30 WIB

KOMPAS.com - Paparan zat kimia di sekitar kita memiliki dampak yang tidak ringan bagi kesehatan. Salah satunya adalah menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Ketahui apa saja bahan kimia yang sebaiknya kita hindari.
 
1. Makanan kaleng dan plastik
Dalam produk tersebut terdapat zat yang disebut bisphenol-A (BPA). Zat ini sering disebut sebagai pengganggu hormon karena merusak fungsi hormon sehat. BPA juga meniru efek dari estrogen, meningkatkan risiko gangguan prostat dan kanker payudara, serta obesitas.

Yang belum banyak diketahui, BPA juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Salah satu studi mengaitkan level BPA yang tinggi dalam darah dengan peningkatan risiko penumpukan plak yang jika pecah bisa menyebabkan serangan jantung mendadak dan hal ini sering menjadi fatal.
 
Untuk menghindari kontaminasi ini, Anda dapat membeli botol kaleng makanan atau air yang ditandai dengan label "BPA-free". Hal lain yang dapat dilakukan yaitu dengan tidak menyentuh kwitansi yang dicetak di atas kertas thermal.

2. Produk perawatan tubuh
Waspadai Phthalates dalam produk perawatan tubuh. Zat kimia ini juga mengganggu hormonal yang dapat menyebabkan produksi jumlah sperma rendah, cacat lahir, obesitas, dan diabetes.

Kandungan phthalates yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyumbatan pada arteri. Studi terbaru juga menghubungkan antara hipertensi pada anak-anak dengan kandungan phthalate dalam darah. Lebih dari 50 makalah medis juga menghubungkan phthalates dengan masalah kardiovaskular. Kontaminasi ini dapat dicegah dengan menghindari penggunaan lotion wanginya menyengat dan produk perawatan pribadi lainnya.

3. Alat masak antilengket
waspadai Perfluorinated (PFC). Bahan kimia ini juga ditemukan dalam lapisan kedap air pada pakaian dan furnitur. Efek negatif dari paparan PFC antara lain mempengaruhi fungsi tiroid, kualitas sperma, kesehatan ginjal, serta penyakit jantung.

Dalam sebuah studi di Denmark baru-baru ini,  ditemukan sekitar 500 anak yang kegemukan yang memiliki kadar PFC tinggi dalam darahnya lebih berisiko penyakit jantung dan diabetes, termasuk kadar insulin dan trigliserida yang tinggi. Hasil ini tak berbeda pada anak yang berat badannya normal.

4. Pakaian, furnitur, dan karpet
Produk furnitur baru, karpet, atau kasur, dibuat dari berbagai jenis zat kimia. Bau khas dari perabota baru juga berasal dari zat kimia yang lepas. Salah satu tipe bahan kimia tersebut adalah Polybrominated Diphenyl Ethers (PBDEs). Zat ini bisa meniru hormon tiroid dan menyebabkan penurunan IQ.

Studi mengenai bahaya PBDEs salah satunya dilakukan tim dari Denmark dan Swedia terhadap 21 pasangan lansia yang tinggal di rumah. Tim peneliti mengukur beberapa penanda kesehatan. Kemudian selama dua hari, mereka mengukur penanda kesehatan tapi udara di dalam rumah sudah disaring.

Hasilnya, filter tersebut menghilangkan 9000 partikel permeter kubik dari udara. Jumlah tersebut setara dengan peningkatan fungsi pembuluh darah kecil sampai 8 persen. Hal ini cukup untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa sakit angina, atau meningkatkan aliran darah.

5. Pakaian cuci kering (dry cleaning)
Selain efektif menghilangkan noda, Percholorate juga melindungi pakaian terhadap penyusutan, proses penguapan yang cepat, dan dapat digunakan secara berulang-ulang, sehingga sangat hemat biaya.

Itu sebabnya sebanyak 85 persen binatu menggunakan pembersih pakaian ini. Paparan bahan kimia ini akan menimbulkan beberapa efek samping, diantaranya pusing, kelelahan, sakit kepala, dan mual. Bahan kimia ini telah terbukti menyebabkan kanker pada tikus dan dikategorikan "mungkin karsinogenik bagi manusia" oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC).

Hubungan zat kimia ini dengan penyakit jantung belum bisa dipastikan, tetapi efek toksik dari PERC pada sistem enzim sangat berhubungan dengan kesehatan hati. Pencegahan akan kontaminasi ini dapat dilakukan dengan melepas plastik yang digunakan pada "dry cleaning dan mengangin-anginkannya beberapa hari sebelum dipakai. (Monica Erisanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com