Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Alzheimer, Penyakit yang Diperankan Julianne Moore

Kompas.com - 24/02/2015, 11:46 WIB

KOMPAS.com — Dalam sambutannya ketika menerima Piala Oscar sebagai aktris terbaik, Julianne More berharap film Still Alice yang dibintanginya bisa menginspirasi orang-orang yang menderita alzheimer.

”Banyak orang yang menderita alzheimer merasa terisolasi dan dikucilkan. Seharusnya, mereka mendapat perawatan yang tepat sehingga bisa sembuh,” ujar Moore.

Dalam film Still Alice, Moore berperan sebagai profesor bernama Alice Howland yang sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak punya waktu bersama keluarga. Namun, Alice didiagnosis menderita alzheimer di usia 50 tahun yang kemudian menjadi dekat dengan putrinya, Lydia (Kristen Stewart).

Alzheimer yang diderita orang yang berusia kurang dari 65 tahun didefinisikan sebagai penyakit alzheimer dini. Gejalanya lebih kurang sama antara pasien yang berusia muda dan tua.

"Ada anggapan bahwa gejala yang muncul pada pasien lebih muda biasanya lebih agresif dan memburuk dengan cepat dibandingkan dengan pada pasien lanjut usia. Tetapi, setiap pasien memiliki perbedaan sedikit," kata James Leverenz, ahli kesehatan otak dari Cleveland Clinic Neurological Institute.

Dilansir dari Alzheimer Assosiation, sebanyak 5 persen orang dengan gejala alzheimer dini sering muncul pada orang yang berusia 40 hingga 50 tahunan. Banyak orang yang masih memiliki karier akhirnya harus terhenti akibat mengalami gejala alzheimer dini. Bisa dilihat bagaimana alzheimer memengaruhi karier dan hidup Alice dalam Still Alice seusai mendeteksi kehadiran penyakit ini.

Bicara soal penyebab, faktor usia bukan satu-satunya yang memengaruhi. Apalagi, gejala alzheimer dini amat jarang terjadi pada orang yang berusia di bawah 65 tahun. Ahli neurologi asal Mayo Clinic, Glenn E Smith, menjelaskan bahwa para ahli belum mengetahui kenapa orang tertentu mendapatkan penyakit ini pada usia yang lebih muda dibandingkan yang lainnya.

“Bagaimanapun juga, timbulnya gejala alzheimer sebagian besar bersumber dari genetika keluarga. Mereka cenderung memiliki orangtua atau kakek-nenek yang juga mengalami alzheimer pada usia muda,” ujar Smith dalam laman Mayo Clinic.

Ia menjelaskan, gejala permulaan alzheimer ada dalam sebuah keluarga terkait dengan tiga gen yang berbeda dari gen APOE, yang dapat meningkatkan risiko alzheimer. Karenanya, faktor warisan genetika menjadi penyebab utama timbulnya gejala alzheimer dini.

Akan tetapi, masih ada faktor lainnya yang bisa memicu alzheimer pada seseorang. Kerusakan kognitif ringan, trauma di kepala, jenis kelamin, gaya hidup dan kesehatan jantung, serta keterlibatan sosial mampu memengaruhi gejala alzheimer.

Maka dari itu, bila Anda mengalami hilang ingatan berkelanjutan, periksakan kesehatan Anda pada dokter spesialis saraf.

Hilangnya memori yang termasuk "normal" bisa terjadi pada orang berusia 30-an. Karakteristiknya antara lain sulit mengingat sebuah informasi. Anda mungkin sulit mengingat sebuah kata atau nama, tetapi masih bisa menerima proses belajar dan mengingat memori baru.

Penyakit alzheimer sebaliknya, orang yang menderita penyakit ini sulit mengingat hal baru dan juga proses belajar. Penderitanya bisa saja ngobrol seru saat makan siang, tetapi satu atau dua jam kemudian ia tak ingat percakapan tersebut. Mereka juga kesulitan dalam membuat rencana, mengatur, dan melakukan beberapa hal sekaligus.

Pemeriksaan penyakit ini meliputi pemeriksaan medis, tes kognitif, pemeriksaan saraf, dan pencitraan otak. Kemudian, tulis gejala-gejala hilang ingatan atau masalah kognisi lainnya untuk diberi tahu kepada dokter.

Perlu diingat bahwa tidak hanya satu tes yang menegaskan penyakit alzheimer. Diagnosis hanya dilakukan setelah evaluasi medis yang komprehensif. Terlebih ada kondisi lain yang juga bisa memberikan gejala yang sama, misalnya gangguan hormonal atau kekurangan giz.

Selain mengetahui pemeriksaan dan pengobatan yang diperlukan, dukungan dari keluarga atau orang terdekat amat penting dalam menghadapi kondisi alzheimer. Kehadiran mereka turut membantu penderita alzheimer dalam menjalani masa-masa sulit dari penyakit ini. (Purwandini Sakti Pratiwi)

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com