Dalam pengobatan Tiongkok kuno, mereka sejak dulu sudah melakukan tusuk jarum untuk para pria yang penisnya susah ereksi. Sementara itu di zaman Mesir kuno mereka percaya iblis menyebabkan impotensi dan cara mengobatinya adalah dengan menggosokkan bayi buaya ke organ intim pria.
Orang Yunani dan Roma kuno mengonsumsi ular, demikian pula dengan buah zakar atau torpedo kambing dan ayam jantan.
Di zaman pertengahan, orang-orang percaya para penyihir adalah penyebab seorang pria mengalami impotensi.
Sekitar tahun 1600-an, ada anggapan bahwa pengobatan terbaik mengatasi impotensi adalah dengan sentuhan seorang wanita. Lalu di tahun 1700 - 1800, diperkenalkan ramuan berupa balsem untuk mengatasi berbagai masalah pria. Ramuan itu terdiri dari jahe, kulit jeruk, zinc, kokain, asam cuka, brandy, ganja, dan masih banyak lagi.
Lalu di era 1770-an, masa di mana percobaan listrik banyak digunakan di berbagai bidang, pengobatan memakai listrik pun dicoba.
Tahun 1873 dilakukan operasi pertama yang sukses mengatasi disfungsi ereksi. Operasi itu dilakukan oleh seorang dokter Italia dengan cara menyumbat pembuluh darah yang mengeringkan darah dari penis.
Maju ke tahun 1919, seorang dokter di Rusia mencangkokkan jaringan testis monyet ke manusia. Sayangnya cara ini tak berhasil mengatasi impotensi. Operasi ini memicu banyaknya operasi transplantasi jaringan ke manusia dari donor kambing, rusa, hingga mayat.
Di tahun 1935, para ilmuwan menemukan testosteron, yang kelak akan menjadi fokus dari pengobatan disfungsi ereksi. Lalu di tahun 1960-an, fakta bahwa banyak hewan yang memiliki tulang penis, dokter mendapat ide untuk mencangkokkan tulang tersebut pada manusia.
Di tahun 1973, dunia kedokteran menciptakan pompa untuk memicu ereksi pada pria. Metode ini masih dipakai sampai saat ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.