Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2015, 09:15 WIB

KOMPAS.com - Obat-obatan herbal atau jamu sudah ribuan tahun dipakai secara turun temurun oleh bangsa Indonesia untuk memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh. Karenanya jamu sebagai salah satu produk warisan budaya dan kebiasaan minum jamu seharusnya menjadi identitas bangsa.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Pembangungan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. “Jamu adalah warisan bangsa yang perlahan mulai tergusur dengan obat-obatan herbal dari negara lain. Kebiasaan minum jamu sudah ada sejak dulu kala, sudah ada sejak Majapahit, bahkan dalam relief Borobudur juga ada," katanya disela-sela kunjungan kerja ke Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Departemen Kesehatan, Kebun Tanaman Obat Dlingo di Tawangmangu, Jawa Tengah, Selasa (30/3).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010, sebanyak 59,84 persen penduduk di Indonesia minum jamu. Hal ini membuktikan bahwa tanaman obat dan jamu memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Puan juga berharap kebiasaan minum jamu yang meluas di berbagai kalangan bisa ikut berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan pekerjaan, dan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu upaya untuk mengembangkan jamu, Selasa lalu diluncurkan lima jamu saintifik hasil riset B2P2TOOT. Lima jamu itu meliputi jamu hermorhoid guna mengobati penyakit wasir, jamu untuk dispepsia (nyeri lambung), jamu untuk osteoartritis (nyeri sendi), hipertensi ringan, dan jamu untuk hiperurisemia (kadar asam urat tinggi).

Dalam peluncuran jamu saintifik tersebut dilakukan juga kegiatan minum jamu bersama yang diikuti ribuan pelajar SMA/SMK di alun-alun Sukoharjo, salah satu daerah sentra jamu di Jawa. Turut hadir dalam acara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah AAGN Puspayoga, serta Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.

Sejauh ini, kata Puan, pemerintah sudah mendeteksi adanya 850 jenis tanaman obat yang sebagian sudah rampung diteliti. "Jamu yang terbukti secara empirik dan ilmu pengetahuan akan dipatenkan menjadi warisan Indonesia. Ini sudah kita temukan. Agar jangan diklaim negara lain," katanya.

"Dengan adanya saintifikasi jamu, maka jamu nantinya menjadi jamu yang aman dikonsumsi, memiliki khasiat nyata dan teruji secara ilmiah," imbuh Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com