Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis 19 Tahun Ini "Terperangkap" dalam Tubuh Anak Balita

Kompas.com - 08/04/2015, 17:08 WIB

KOMPAS.com — Sekilas, Girija Srinivas mirip anak balita, padahal usia sebenarnya adalah 19 tahun. Ia menderita kelainan langka yang membuat fisiknya tidak bisa tumbuh. Gadis ini bagaikan terperangkap dalam tubuh anak balita.

Kelainan yang diderita Srinivas disebut dengan congenital agenesis sehingga tubuhnya tidak bisa tumbuh dan berkembang secara normal. Pada usianya yang sudah menginjak dewasa muda ini bobot tubuhnya hanya 12 kg dan tingginya sekitar 76,2 cm, setara dengan anak usia 2 tahun.

Srinivas yang tinggal di Bangalore, India, ini juga tidak bisa duduk karena ukuran kepalanya sangat besar untuk tubuhnya. Ia juga tidak mampu mengangkat apa pun yang beratnya melebihi secangkir kopi.

Dokter juga memperingatkan ada kemungkinan Srinivas akan mengalami patah tulang jika ia berusaha memutar lehernya terlalu cepat. Ia juga berisiko besar mengalami masalah pernapasan.

Dengan kondisinya tersebut, Srinivas harus berjuang melakukan hal-hal sederhana seperti makan dan harus terus dibantu oleh ibunya. Walau begitu, Srinivas tak menyerah dengan kondisinya. Ia memiliki talenta dalam menggambar dan menjadikan keahliannya itu sebagai mata pencarian.

Salah satu mimpinya adalah bisa hidup mandiri dan membantu keuangan keluarganya. "Saya tidak suka orang lain mengasihani, saya berusaha menunjukkan kepada orang lain kemampuan yang saya miliki," katanya.

Sehari-hari ia bergantung pada bantuan ibunya, tetapi dengan kemampuannya melukis dan menggambar, ia tetap melakukannya sendiri.

Saat ini ia tinggal bersama keluarganya di Bangalore. Ayahnya adalah penjahit dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Penghasilan keluarga ini hanya sekitar Rp 60.000 per hari sehingga sulit bagi mereka untuk mendapatkan pengobatan bagi anaknya.

Sang ibu, Nanda Baayi, mengatakan sangat berat melihat kondisi putrinya itu. "Sejak awal kami sudah kesulitan, tetapi sekarang ini jauh lebih berat dalam merawatnya. Ada rasa sakit yang amat besar dalam hati kami," katanya.

Baayi menceritakan, ketika lahir, Srinivas memang tak seperti bayi lain. "Saat dokter mengatakan kondisinya ini permanen, hati saya langsung hancur," katanya.

Dailymail Girija Srinivas harus terus dibantu oleh ibunya.

Sebenarnya dokter sudah merekomendasikan penggunaan mesin khusus untuk membantu Srinivas bernapas dengan mudah. Mesin tersebut juga akan mengatasi masalah pernapasan yang saat ini dimiliki Srinivas, tetapi harga perawatannya cukup mahal, sekitar Rp 2 juta setiap bulan.

Walau Srinivas tidak bisa ke sekolah, ia memiliki banyak teman di sekitar rumahnya. "Saya tidak sedih karena memiliki fisik kecil dan tak bisa berjalan atau bergerak seperti orang normal. Saya tak butuh simpati, tetapi hanya ingin pengakuan dan mencapai sesuatu dalam hidup," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com