Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2015, 10:34 WIB

KOMPAS.com - Industri kecantikan Korea Selatan memang sedang naik daun. Bukan hanya orang Korea saja, tapi para penggemar artis-artis Korea kini memimpikan wajah cantik seperti bintang pujaan mereka.

Klinik kecantikan di Korea Selatan belakangan ini memang kebanjiran pasien, bukan hanya dari Korea tapi dari negara-negara lain seperti Jepang, Tiongkok, Singapura, dan Indonesia. Jumlah pasien Indonesia yang berkunjung ke Korea Selatan cukup banyak.  Harian Tribun Jateng melaporkan, tiap tahun ratusan orang Indonesia mengikuti wisata medis operasi plastik atau disebut dengan K-Beauty.

Ada ratusan klinik operasi plastik di wilayah elit Gangnam, Seoul, Korsel. Di antara klinik pilihan warga Jateng yakni The Line Clinic dan Grand Plastic Surgery.

Translator Bahasa Indonesia dari Grand Plastic Surgery, Kim Yee Seul mengatakan dokter ahli bedah plastik di Korsel akan melakukan operasi senatural mungkin sehingga bekas operasi plastik tidak begitu terlihat.

"Mau dibuat lebih cantik, kami juga bisa. Operasi plastik bukan soal ingin mirip atau jadi punya wajah seperti orang lain. Tapi kami selalu menyarankan dan membuat wajah tetap natural," ujarnya.

Kim Yee Seul mengatakan pasien akan tiga kali konsultasi dengan dokter ahli bedah plastik sebelum dilakukan operasi. Pihak Grand menyediakan translator seperti Kim untuk menyampaikan keinginan pasien ke dokter. Begitu juga menerjemahkan ucapan sang dokter ke pasien.

"Kami mempunyai translator bahasa Inggris, Tiongkok , Rusia, Mongol, Jepang, Vietnam, Indonesia, dan Thailand. Pasien asal Indonesia tidak perlu khawatir dengan bahasa. Kami menyediakan translator ketika konsultasi. Ini untuk memudahkan pasien menyampaikan keinginannya ke dokter," kata Kim ketika menghubungi Tribun Jateng langsung dari Korsel, pekan lalu.

Kim mengatakan pihaknya bisa membantu akomodasi berupa pemesanan hotel bagi pasien dari Indonesia. "Tiket pesawat pergi pulang diatur oleh pasien. Kami membantu pemesanan hotel untuk tinggal selama di Korea," ujarnya.

CNN/Getty Images/Jung Yeon-je Iklan operasi plastik di Korea Selatan

Riwayat penyakit

Sebelum operasi, pasien akan mengisi formulir berbahasa Indonesia. Formulir tersebut berupa informasi singkat mengenai riwayat penyakit pasien sebelumnya. Apakah pasien mempunyai penyakit sebelumnya misal jantung, darah tinggi, atau penyakit lain. Pasien juga ditanya apakah sedang mengonsumsi obat, dan apakah pernah operasi plastik sebelumnya.

"Jika mengonsumsi obat aspirin atau omega3 harus dihentikan dahulu karena obat tersebut bisa mengencerkan darah yang sangat mengganggu dalam proses operasi jika mengeluarkan darah yang berlebihan. Pasien harus mengisi formulir jujur karena informasi tersebut sangat penting agar operasi aman dan tepat. Formulir tersebut akan menjadi bahan konsultasi dengan beauty konsuler," kata Kim.

Setelah konsultasi dengan beauty konsuler, pasien selanjutnya akan konsultasi dengan dokter ahli bedah. "Pasien dipersilakan mengungkapkan keinginannya. Sementara dokter akan memberi tahu masalah wajah pasien dan merekomendasikan operasi yang tepat untuk kondisi pasien," kata Kim.

Usai konsultasi dokter, kemudian dikonsultasikan biaya operasi sebelum dokter melakukan operasi. Kim mengatakan usai deal terkait biaya operasi, selanjutnya penjadwalan operasi. Untuk orang Indonesia akan dipercepat lantaran hanya mempunyai sedikit waktu di Korea.

"Untuk warga Korea, minimum jadwal operasi 1-2 minggu. Orang Indonesia biasanya cuma seminggu di Korea karena terbatas liburnya. Jadwal operasi dipercepat setelah konsultasi bisa besoknya atau lusa. Sebelum operasi harus puasa minimun enam jam. Dan karena terbatas waktu, biasanya lepas jahitan dilakukan di Indonesia. Itu ngga masalah," ujarnya. (tim)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com