Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2015, 12:09 WIB

KOMPAS.com - Menikah diketahui akan lebih menyehatkan, bahkan membuat seorang pria panjang umur. Tetapi, pria yang memiliki lebih dari satu istri cenderung lebih gampang sakit jantung.

Sebuah penelitian mengenai pria yang berpoligami menunjukkan pengaruhnya ternyata buruk bagi kesehatan pria. Salah satu penyebabnya adalah tekanan emosional dan finansial yang dihadapi pria beristri lebih dari satu ini.

Dr.Amin Daoulah, ahli jantung dari King Faisal Specialist Hospital di Jeddah, Arab Saudi, mengatakan, memang ada hasil penelitian yang menunjukkan pria beristri secara umum lebih sehat dan panjang umur. "Tapi hanya sedikit studi yang meninjau efek poligami pada kesehatan jantung," imbuhnya.

Praktik poligami memang lebih banyak ditemui di Timur Tengah, Afrika Utara dan Selatan, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.

Dalam studi terbaru yang dipresentasikan di Kongres Kardiologi Asia Pasifik 2015 ini, diungkapkan kaitan antara risiko dan keparahan penyakit jantung dengan memiliki istri lebih dari satu.

Para peneliti menganalisa pasien yang menderita angina (nyeri dada) yang dirujuk ke 5 rumah sakit di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Sebanyak 687 pria menikah yang diteliti rata-rata berusia 59 tahun. Sekitar 56 persen menderita diabetes, 57 persen mengalami hipertensi dan 45 persen memiliki riwayat penyakit jantung koroner.

Sekitar dua pertiga pria memiliki lebih dari satu istri (68 persen), sementara itu yang beristri dua ada 19 persen, beristri tiga ada 10 persen, dan memiliki empat istri sekitar 3 persen.

Pria yang punya lebih dari satu istri cenderung berusia lebih tua, hidup di daerah pedesaan, memiliki pendapatan lebih tinggi, dan punya riwayat operasi jantung by-pass.

"Poligami lebih umum di daerah pedesaan karena secara budaya memang diterima, selain itu menikah di usia muda juga hal biasa," kata Daoulah.

Hasil penelitian menunjukkan, pria yang berpoligami memiliki risiko 4-6 kali lebih besar menderita penyakit jantung koroner dan beresiko 3-5 kali lebih besar menderita penyempitan pembuluh darah kiri. Gangguan jantung lain yang rentan diderita adalah gangguan pembuluh darah kecil di jantung.

"Kami menemukan kaitan antara jumlah istri dengan peningkatan risiko penyumbatan pembuluh darah jantung," kata Doulah.

Hal itu antara lain karena pria harus menafkahi lebih dari satu keluarga sehingga ia menghadapi tekanan emosional dan finansial.

"Setiap rumah tangga harus diperlakukan adil dan sama, sehingga hal itu mungkin menimbulkan stres," katanya.

Selain faktor jumlah istri, ada banyak faktor lain yang berpengaruh pada kejadian penyakit jantung, misalnya saja tingkat aktivitas fisik, pola makan, faktor enetik, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com