"Kalau iodium ibu hamil kurang, pada bayi juga kurang. Produksi hormon tiroid turun, jadi hipotiroid terjadi sejak dalam kandungan," ujar dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrin dan Metabolik Diabetes Achmad Rudijanto di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Hormon tiroid dibutuhkan untuk metabolisme tubuh. Kekurangan hormon tiroid, menyebabkan otak anak tidak berkembang, sehingga anak akan mengalami keterbelakangan mental. Anak bisa mengalami gangguan pertumbuhan.
Rudi yang juga dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) ini mengatakan, keterbelakangan mental pada anak bisa dicegah, jika dideteksi sejak baru lahir. Untuk itu, skrining Hipotiroid Kongenital penting dilakukan pada bayi yang baru lahir.
Rudi menjelaskan, sesuai standar yang ditetapkan WHO, kebutuhan iodium per hari untuk ibu hamil dan menyusui adalah 200 mikrogram. Jumlah ini lebih banyak dibanding orang dewasa yang tidak hamil, yaitu 150 mikrogram per hari.
Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, perlu sosialisasi mengenai pentingnya asupan iodium bagi ibu hamil.
"Sebenarnya kebutuhan iodium enggak banyak, tapi harus ada. Jadi, harus ada gerakan makan ikan laut. Kalau makan garam, makanlah yang beryodium," kata Jane.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.