Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2015, 10:10 WIB

KOMPAS.com - Rasa manisnya yang begitu pekat, membuat permen disukai banyak orang, termasuk anak-anak. Apalagi, permen biasanya memiliki bentuk dan warna yang menarik. Permen biasanya dikonsumsi untuk pengusir bosan, penghilang kantuk, hingga untuk mengusir bau mulut. Namun, bagi Anda para pecinta permen, sebaiknya batasi konsumsi permen. Pasalnya, sebuah studi emmbuktikan bahwa permen dapat emnyebabkan batuk.

Studi dalam International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology menemukan, bahwa adanya hubungan antara tingkat konsumsi permen yang tinggi dengan risiko batuk akibat alergi (allergic rhinitis). Anak-anak yang mengonsumsi buah-buahan, cenderung jarang mengalami batuk. Seperti yang kita ketahui, bahwa buah memiliki kandungan gizi yang banyak dan dapat melindungi sistem kekebalan tubuh, sehingga batuk pun akan jarang menyerang tubuh.

Kandungan gula sederhana dalam permen sangatlah tinggi dan hal ini akan menyebabkan terganggunya kerja sistem kekebalan tubuh. Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition pun menyebutkan, bahwa konsumsi gula sederhana dalam jumlah yang besar berkaitan dengan penurunan fungsi sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh dalam membunuh kuman penyakit. Oleh karena itu, kita lebih rentan terkena infeksi tenggorokan yang dapat menyebabkan batuk atau ketika kita batuk, maka akan sulit disembuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com