Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2015, 04:13 WIB
Magdalena Windiana Siahaan

Penulis

KOMPAS.com – International Diabetes Federation (IDF) memprediksi, pada 2030 nanti penderita diabetes di seluruh dunia mencapai 552 juta orang. Penyakit metabolisme yang ditandai dengan tingginya gula darah ini dipicu oleh kurangnya sekresi insulin natau gangguan kerja pada insulin.

Gula darah yang tinggi dan gangguan metabolisme jangka panjang akan mengakibatkan kerusakan organ tubuh seperti mata, ginjal, pembuluh darah dan sistem saraf. Jika semakin berkelanjutan, diabetes juga bisa menjadi penyebab kegagalan organ tubuh.

Pemeriksaan gula darah rutin merupakan solusi yang digunakan untuk mengontrol penyakit diabetes. Selain itu, penderita juga harus mengatur pola makan. Hal itu terkait dengan berat badan yang juga berhubungan dengan kadar gula darah. Olahraga teratur minimal dua kali sehari dan konsumsi obat-obatan juga disarankan sebagai peran pendukung proses pengobatan.

Pada dasarnya, diabetes termasuk dalam jenis penyakit kronis. Pasalnya, pola pengobatannya dilakukan seumur hidup. Penderita harus meminum obat jangka panjang agar dapat mempertahankan fungsi-fungsi di dalam tubuh tetap baik.

Tak hanya itu. Beberapa tipe diabetes juga mengharuskan injeksi insulin untuk mengontrol gula darah dalam tubuh.

Penyembuhan dengan sel induk

Pengobatan diabetes dinilai rumit karena diabetes amat terkait dengan kelainan fungsi banyak organ dalam tubuh atau patofisiologis. Metode penyembuhan tradisional juga tidak dapat mencegah penyakit komplikasi lainnya yang ditimbulkan akibat penyakit diabetes.

Sementara itu, manfaat suntik insulin juga bukan untuk mengobati diabetes itu sendiri. Insulin hanya untuk mengontrol dan mengurangi gejalanya saja, bukan mengobati.

Seiring perkembangan teknologi dan ilmu biologi, inovasi pengobatan diabetes pun mulai bermunculan, salah satunya adalah pengobatan teknologi sel induk. Metodenya dilakukan dengan cara transplantasi sel induk melalui sel induk yang akan digunakan, kemudian dimasukkan ke dalam tubuh manusia, sehingga sel induk berperan untuk memperbaiki dan berkembang menjadi sel insulin yang normal. Pada akhirnya sel insulin dapat berfungsi kembali.

www.shutterstock.com International Diabetes Federation (IDF) memprediksi, pada 2030 nanti penderita diabetes di seluruh dunia mencapai 552 juta orang.

Metode pengobatan ini sudah mulai dilakukan di berbagai negara, salah satunya di Guangzhou Meyo Stem Cell Hospital, Tiongkok. Sejak April 2010 hingga saat ini, Guangzhou Meyo Stem Cell Hospital telah menyelesaikan transplantasi sel induk pada 123 penderita yang di dalamnya mencakup penderita diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Hasil metode pengobatan transplantasi sel induk dinilai signifikan. Pengobatan ini berhasil menyembuhkan 102 penderita. Gula darah pasien mengalami penurunan dan mencapai kestabilan. Seiring terbentuknya sel insulin dan sel yang diperbaiki, pasien dapat mengurangi suntikan insulin, bahkan ada pasien yang sama sekali tidak menggunakan suntikan insulin.

Satu kali transplantasi sel induk membutuhkan waktu 10 hari. Biasanya 1 kali proses pengobatan ini membutuhkan 3 kali operasi transplantasi dan selang setiap kali transplantasi membutuhkan selang waktu 8-25 hari. Jika dibandingkan dengan mengkonsumsi obat-obatan dan injeksi insulin yang tidak berkesudahan, pengobatan sel induk memang memakan waktu yang lebih singkat.

Sel induk yang masuk ke dalam tubuh memiliki fungsi yang cukup dominan bagi insulin, yakni dapat dengan cepat memperbaiki sel insulin. Hal ini terjadi karena pada dasarnya sel induk memiliki kemampuan utama yaitu dapat memperbarui diri dan berubah menjadi sel lain.

Selain itu, sel induk juga bisa memperbanyak sel insulin sehingga hormon insulin dapat berkerja dan berfungsi secara normal. Bahkan, sel induk juga dapat meningkatkan imunisasi diri serta membasmi penyakit komplikasi yang dialami ketika tengah menjalani pengobatan seperti hipertensi, kolesterol dan lainnya.

Jadi, apakah penyakit diabetes dapat disembuhkan? Untuk penyakit diabetes, pengobatan tepat waktu baik dilakukan guna meningkatkan proses kesembuhan. Tidak ada salahnya mencoba pengobatan dengan metode yang canggih ini.

Proses transplantasi pada islet melalui intervensi arteri dapat memperbaiki dan meregenerasi sel islet, serta memulihkan fungsi islet sehingga bisa mengobati penyakit diabetes. Tak hanya itu, dengan kombinasi pengobatan canggih dan didukung tim medis perawatan yang ahli di bidangnya, teknologi pengobatan sel induk pada diabetes dapat mencapai efek terbaik.

Informasi tentang sel induk dapat dilihat di http://id.gzcells.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com