Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2015, 13:45 WIB


KOMPAS.com
- Tingginya angka kasus obesitas atau kegemukan memicu peningkatan prevalensi penyakit tak menular, seperti diabetes, hipertensi, dan stroke. Untuk itu, pemerintah diminta menyediakan fasilitas agar masyarakat bisa meningkatkan aktivitas fisik sebagai upaya mengatasi masalah obesitas.

"Fasilitas olahraga dan sarana beraktivitas fisik di Indonesia minim," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes di Rumah Sakit Gading Pluit, Benny Santoso, Sabtu (27/6), di Jakarta. 

Fasilitas olahraga yang perlu disediakan antara lain taman olahraga dan pusat kebugaran. Sementara fasilitas untuk beraktivitas fisik meliputi jalur untuk pejalan kaki dan jalur khusus bagi sepeda. Itu untuk mendorong masyarakat lebih banyak beraktivitas fisik.

Benny memaparkan, ia kesulitan mengajak pasien menambah aktivitas fisik, seperti bersepeda dan berjalan kaki ke kantor. Di Ibu Kota, misalnya, bersepeda di jalan raya harus bersaing dengan sepeda motor dan mobil karena jalur khusus bersepeda amat minim.

Obesitas terjadi karena asupan gizi lebih besar dari yang diperlukan tubuh. Agar gizi seimbang, asupan nutrisi perlu dikurangi dan aktivitas fisik ditingkatkan. Seseorang termasuk gemuk jika indeks massa tubuh (IMT) lebih besar dari 30. Jadi, IMT ialah rasio standar berat badan terhadap tinggi badan, yakni berat badan (kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (meter).

Di Singapura, pemerintah melalui Badan Promosi Kesehatan (HPB) gencar berkampanye melawan obesitas. Salah satu program mereka ialah, Satu Juta KG (kilogram), untuk mengurangi 1 juta kg berat badan warga Singapura. Di taman-taman sekitar permukiman disediakan fasilitas olahraga (Kompas, 13/6/2013).

Dokter spesialis gizi klinik Nanny Venska Kosasih menjelaskan, diet dan rutin berolahraga harus dilakukan jika ingin mengatasi obesitas. Cara instan seperti sedot lemak dan bedah bariatric sia-sia jika tak diikuti perubahan gaya hidup. Penurunan berat badan bisa memperbaiki metabolisme dan sistem hormonal tubuh sehingga kadar gula darah dan tekanan darah bisa ditekan.

Dokter spesialis bedah digestif Peter Ian Limas menyatakan, bedah bariatric umumnya hanya untuk orang gemuk dengan IMT lebih besar dari 40. Bedah bariatric adalah operasi memperkecil ukuran lambung. (B01)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com