Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2015, 16:16 WIB

 3. anak dengan berbagai aktivitas menarik.

Sediakan alternatif permainan pengganti, sehingga anak lebih menikmati aktivitas itu, daripada sekadar bermain gadget. Permainan yang dipilih sarat dengan interaksi, komunikasi, kerja sama, dan lain-lain. Entah bermain kartu UNO, monopoli, bermain bola tangkap, dan lain-lain.

4. Berikan reward.

Jangan sungkan untuk memberikan hadiah pelukan, ciuman, acungan jempol saat anak berhasil mengurangi frekeuensi bermain gadget-nya.

5. Jadilah panutan.

Jangan salahkan anak betah lama bermain gadget  kalau kita sendiri nonstop BBM-an  atau setiap 5 menit sekali membuat postingan di Facebook.  Apel tak akan jatuh jauh dari pohonnya. Jika ingin mengendalikan anak bermain gadget, cobalah kendalikan diri kita untuk tidak berlama-lama menyentuh smartphone. Bisa juga dibuat aturan untuk seluruh anggota keluarga, misal, tidak bermain handphone  saat makan bersama.

6. Jangan beri anak gadget .

Ini sekadar imbauan. Dengan tidak memiliki gadget, orangtua memiliki kendali lebih. Gadget  milik orangtua, anak hanya meminjam. Entah dari fungsi pengawasan,  sekaligus lebih memudahkan orangtua saat hendak mengatasi anak yang kecanduan gadget.

 

Kapan datangi ahli?

Orangtua sebaiknya mendatangi ahli, entah psikolog atau psikiater, bila langkah-langkah di atas sudah diterapkan, tapi tidak berhasil. Anak semakin sulit diatur, sering mengamuk bila gadgetnya diambil, dan menunjukkan perilaku lain yang sangat mengganggu. Ahli akan mengobservasi penyebab kecanduan gadget  pada anak. Kemudian akan melakukan berbagai intervensi untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak.

Fakta anak kecanduan gadget:

16.000 pound atau sekitar 300 juta rupiah lebih merupakan biaya ”digital detox” selama 28 hari yang harus dibayar orangtua di Inggris saat anak-anaknya mengalami ”kecanduan” gadget. ”Digital detox ” merupakan program rehabiltasi ”kecanduan” gadget yang didesain oleh Dr. Richard Graham dari Capio Nightingale Hospital, London. 

 

Narasumber:

FUDIN PANG, Akp, S.Psi, M.Psi  dari "ACCURATE" HEALTH CENTER MEDAN

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com