Sejak lama dokter telah mengetahui bahwa gangguan ereksi atau awam menyebutnya impotensi di usia pertengahan bisa menjadi indikator penyakit kardiovaskular. Menurut analisa terbaru, pria yang menderita gangguan ereksi juga beresiko besar mengalami diabetes yang tidak terdiagnosis. Penyakit diabetes sendiri juga merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Kesimpulan tersebut dihasilkan para peneliti setelah menganalisa data pria yang berpartisipasi dalam National Health and Nutrition Examination Survey antara tahun 2001-2004.
Ditemukan bahwa diantara pria berusia 40-59 tahun yang mengatakan mereka "tidak pernah" atau hanya "kadang-kadang" bisa mempertahankan ereksinya, sekitar 1 dari 10 menderita diabetes tipe 2 yang belum terdiagnosis. Sebagai perbandingan, pada pria yang tanpa masalah ereksi, angkanya sekitar 1 dari 50.
Meski para peneliti menemukan kaitan antara disfungsi ereksi dan hipertensi yang tidak terdiagnosis, namun hal itu dianggap tidak signifikan. Selain itu pria dengan disfungsi ereksi juga tidak beresiko mengalami kolesterol tinggi.
Para ahli menyimpulkan, disfungsi ereksi adalah masalah medis, bukan hanya soal gaya hidup. Oleh karena itu sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan melakukan tes kesehatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.