Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2015, 15:22 WIB
EditorLusia Kus Anna

Anggota Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Hartono Gunardi, menyatakan, cakupan imunisasi hepatitis B yang belum 100 persen terkait dengan jumlah penduduk Indonesia banyak, kondisi geografis beragam, dan rantai vaksin belum bagus.

"Program imunisasi perlu diperkuat. Menjangkau mereka yang belum lengkap imunisasi dasarnya juga perlu. Makin muda seseorang terinfeksi virus hepatitis B, kian besar potensi menjadi kronis yang bisa berujung sirosis, bahkan kanker hati," ujarnya.

Maka dari itu, ia menekankan pentingnya memastikan imunisasi hepatitis B dilakukan secara lengkap. Dua kali imunisasi saja tidak cukup melindungi.

"Pertama, lakukan imunisasi pada 12 jam pertama kelahiran. Lalu, lanjutkan pada bulan pertama, kedua, ketiga, dan keempat setelah lahir," kata Hartono Gunardi.

Idealnya, bayi baru lahir kurang dari 12 jam diberi imunisasi hepatitis B. Meski antibodi yang terbentuk belum tinggi, imunisasi tersebut memunculkan antibodi pada 95 persen bayi.

"Imunisasi tak lebih dari 12 jam setelah lahir bisa melindungi anak dari virus hepatitis B (HBV) 60-70 persen," kata Hartono Gunardi yang juga konsultan tumbuh kembang anak di Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Selain itu, imunisasi hepatitis B yang kurang dari 12 jam juga akan lebih baik jika dibarengi dengan pemberian imunoglobulin hepatitis B (HBIG). Daya perlindungan vaksin hepatitis B dan HBIG 95 persen. Akan tetapi, belum semua bayi diberi HBIG karena biayanya mahal.

Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Sigit Priohutomo memaparkan, selama ini HBIG diberikan kepada bayi baru lahir. Hal tersebut dilakukan bersamaan dengan imunisasi hepatitis B demi memutus penularan dari ibu ke bayi. (ADH)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+