Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Kale Bisa Sebabkan Gangguan Tiroid

Kompas.com - 14/08/2015, 12:01 WIB

KOMPAS.com - Brokoli sering disebut-sebut sebagai makanan tersehat di dunia karena sangat kaya antioksidan dan serat. Karenanya, sayuran hijau tua ini banyak diandalkan untuk menurunkan kolesterol dan memerangi kanker.

Saudara kembar brokoli, yakni kale, belakangan ini  juga ditasbihkan sebagai super food dengan berbagai nutrisi yang juga bersifat antioksidan, pahlawan yang memerangi radang, kanker, penyakit kardiovaskular, kanker dan penuaan dini.

Tapi kemudian datang berita mengejutkan dari Oregon State University Micronutrient Information yang menyebutkan, bahwa kale dapat menyebabkan gangguan hipotiroid jika dikonsumsi terlalu banyak. Salah satu 'korbannya' adalah seorang nenek berusia 88 tahun yang setiap hari mengonsumsi kale sebanyak 1-1,5 kg.

Meski demikian, para ahli tidak menyarankan untuk berhenti mengonsumsi kale. Yang perlu dilakukan adalah membatasi asupannya, 1-2 cangkir untuk 2-3 kali seminggu tidaklah membahayakan asal kale direbus atau dikukus terlebih dulu.

Teresa Fung, profesor bidang nutrisi Harvard School of Public Health dan Simmons College di Boston, mengatakan, "Porsi normal dan masuk akal tidak akan menimbulkan masalah. Orang tanpa keluhan tiroid dapat mengonsumsinya beberapa kali seminggu dalam jumlah moderat.

Brokoli, kale, kubis, kembang kol adalah golongan sayuran krusiferus. Artinya, mereka kaya akan kandungan senyawa sulfur bernama glukosinolat. Substansi glukosinolat yang disebut goitrin, dengan bantuan yodium, dapat menekan fungsi kelenjar tiroid yang tadinya normal menjadi kurang aktif. Kondisi kelenjar tiroid yang kurang aktif ini disebut hipotiroid.

Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher dan berfungsi untuk mengontrol metabolisme tubuh, mengolah makanan menjadi energi. Orang dengan hipotiroid menunjukkan gejala antara lain letih dan lemah, kram otot, nyeri dan kaku sendi serta sembelit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com