Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2015, 13:20 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia berbahan dasar kedelai yang difermentasi. Tak hanya enak dikonsumsi, tempe memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan.

Ketua Forum Tempe Indonesia Profesor Made Astawan mengungkapkan, proses fermentasi dari tempe mengubah seseuatu yang kompleks menjadi lebih sederhana, seperti karbohidrat dan protein. Hal ini membuat tempe lebih mudah dicerna dalam tubuh.

“Khasitnya jangan diragukan, itu luar biasa. Kita punya warisan budaya yang sangat sederhana cara membuatnya. Bayangkan, tempe direbus kemudian dikasih ragi, difermentasi 40 jam, jadi makanan luar biasa,” ungkap Made di sela-sela acara Awarding Nutrifood Research Grant, di Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Berdasarkan data Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, tempe merupakan makanan yang kaya gizi dan mengandung protein nabati dan asam amino. Tempe juga mengandung berbagai jenis vitamin B,  zat besi, zinc, isoflavon, riboflavon, lemak nabati, fosfor, karoten.

Protein pada tempe bisa menjadi pengganti kebutuhan protein yang didapat dari daging atau protein hewani. Apalagi, tempe termasuk makanan yang relatif murah sehingga bisa dikonsumsi oleh semua kalangan.

Kandungan protein, vitamin, dan mineral pada tempe juga bermanfaat untuk pertumbuhan anak. Itulah mengapa tempe juga dianjurkan sebagai makanan pendamping ASI. Tak heran jika tempe aman dikonsumsi oleh semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia.

Kemudian, kandungan isoflavon merupakan antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas penyebab berbagai penyakit, seperti kanker.

Made mengingatkan, pembuatan tempe pun harus higienis agar mendapat nilai gizi yang lebih optimal. Pengagas Rumah Tempe ini mengungkapkan, produksi higienis membuat tempe aman dimakan tanpa diolah alias mentah.

Di Rumah Tempe, para pembuat tempe diajarkan bagaimana membuat tempe yang baik. Pembuatan higienis untuk menghindari kontaminasi dari luar. Sekjen Perhimpunan Ahli Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) ini mengatakan, pembuatan higienis juga membuat daya simpan tempe menjadi lebih lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau