Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2015, 19:25 WIB

KOMPAS.com - Anda tentu sudah tahu bahwa tidur sangat memengaruhi kondisi emosi, kesehatan keseluruhan dan nafsu makan. Berapa jamkah Anda tidur setiap hari? Jika jawabannya enam dan menurut Anda itu cukup, saatnya untuk memikirkannya kembali.

Tahun lalu, sleep advocate dan pemimpin redaksi Huffington Post, Arianna Huffington, merilis dalam blognya beberapa studi yang menyatakan bahwa tidur enam jam sehari selama dua minggu berturut-turut, tidaklah cukup. Orang yang melakukannya akan merasa kelelahan yang sama dengan mereka yang terjaga selama 48 jam penuh. Sayangnya, partisipan yang terbiasa tidur selama enam jam tidak sadar bahwa rasa lelah mereka disebabkan oleh waktu tidur yang tidak cukup.

Arianna tidak sendiri dalam argumennya. Analisa yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak FAST menunjukkan hasil yang sama. FAST adalah perangkat lunak yang dikembangkan militer Amerika Serikat untuk menganalisa pengaruh rasa lelah terhadap performa para tentara.

Dalam grafik FAST ditunjukkan bahwa relawan yang tidur enam jam setiap hari selama dua hari berturut-turut, pada pukul 3 sore efektivitasnya berkurang sebesar 19%, reaksi berkurang 24% dan menjadi tiga kali lebih lamban dalam bereaksi dibanding relawan yang tidur lebih dari enam jam.

Pertanyaan selanjutnya adalah jam berapa waktu yang paling baik untuk tidur? "Tidak ada yang disebut waktu yang tepat," kata Michael Breus , PhD, dokter spesialis tidur dan penulis buku Good Night: The Sleep Doctor’s 4-Week Program to Better Sleep and Better Health. Waktunya berbeda bagi setiap orang. Tapi ada formula yang akan membantu Anda menghitung waktu terbaik untuk tidur setiap malam.

"Rata-rata siklus tidur normal adalah 90 menit persesi dan manusia memiliki lima kali sesi tersebut. Ini artinya, kita semua membutuhkan tidur selama 90 menit dikali lima atau 7,5 jam setiap hari. Kebutuhan tidur setiap orang berbeda satu sama lain, tapi hanya sedikit alias tidak terlalu signifikan. Untuk menentukan waktu tidur yang tepat kita perlu menghitung mundur dari waktu bangun. Misal, Anda harus bangun pukul 6.30 pagi, artinya pada pukul 11 malam harusnya Anda sudah terlelap," jelas Breus.

National Sleep Foundation menyatakan, kurang tidur dapat menyebabkan sakit otot, kebingungan, tidak fokus, depresi, halusinasi, jadi pelupa, tremor terutama pada tangan,  sakit kepala, emosi tidak stabil, serta memicu nafsu makan berlebihan dan menggangu kerja jantung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com