Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Sering Main "Gadget", Banyak Anak Alami Masalah Tulang Belakang

Kompas.com - 23/08/2015, 11:01 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com — Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami masalah pada tulang belakangnya. Masalah ini kerap ditemui pada anak-anak yang terlalu sering bermain gadget.

Dokter spesialis bedah saraf yang juga ahli tulang belakang, Alfred Sutrisno, pun mengaku kini banyak mendapati pasien yang masih anak-anak. Mereka ternyata sering bermain gadget dengan posisi tubuh yang salah.

"Dulu masalah tulang belakang dibilangnya setelah usia 40 tahun, sekarang usia belasan tahun sudah mulai kena. Anak sekarang lebih banyak main komputer daripada permainan fisik. Itu bisa memperburuk kondisi tulang belakang," ujar Alfredo dalam acara Workshop Menjaga dan Merawat Kesehatan Tulang Belakang di Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang Selatan, Sabtu (22/8/2015).

Posisi yang salah, misalnya, bermain gadget dengan posisi tidur atau tengkurap, posisi duduk yang salah, membungkuk atau leher menekuk untuk menatap layar handphone maupun laptop. Jika dibiarkan, lambat laun mereka juga bisa mengalami nyeri tulang belakang. Terlebih lagi, anak-anak saat ini bisa memegang gadget selama berjam-jam.

“Kalau anak lagi pakai komputer, misalnya karena tugas sekolah, orangtua harus aware tempat duduknya benar enggak, perhatikan posisi duduknya, harus ada waktu juga untuk relaksasi," kata Alfred.

Alfred menjelaskan, posisi duduk yang benar ialah punggung tegak dan layar komputer atau laptop maupun handphone sejajar dengan mata sehingga leher juga tidak menekuk. Di samping itu, batasi juga waktu anak bermain gadget.

Alfred menambahkan, terlalu sering bermain gadget sehingga jarang berolahraga juga menyebabkan berkurangnya hormon yang berfungsi untuk mempertahankan elastisitas bantalan pada tulang belakang.

"Olahraga anak-anak atau orang Indonesia berkurang sehingga hormon yang berguna mempertahankan elastisitas bantalan berkurang. Menyebabkan gampang pecah bantalannya," kata Alfred.

Jika bantalan elastis pada tulang belakang pecah, ini bisa berujung pada saraf terjepit hingga radang sendi. Untuk itu, lakukan posisi duduk hingga berdiri yang benar untuk menjaga kesehatan tulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com