Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2015, 14:45 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber TIME.com

KOMPAS.com - Alih-alih ingin mengurangi kalori, memilih diet soda ketimbang minuman manis lainnya ternyata malah memicu seseorang untuk makan lebih banyak. Tak hanya soal porsi yang bertambah, diet soda juga memicu seseorang untuk memilih junk food ketimbang healthy food. Sehingga hasil akhirnya berkebalikan dengan keinginan awal, yaitu ingin mengurangi kalori namun malah mengasup lebih banyak kalori dari biasanya.

Itulah hasil penelitian terbaru yang didapati oleh ilmuwan dari University of Illinois. Penelitian ini tergolong cukup mendalam, sebab dilakukan selama 10 tahun dan melibatkan 22 ribu penduduk di US. Salah satu peneliti, profesor kinesiology & community health Ruopeng An mengaitkan antara minuman yang dikonsumsi koresponden dengan pilihan makanan kudapan mereka. Arti kudapan di sini ialah makanan di luar makanan utama, kaya akan gula, sodium, lemak, dan juga kolesterol. Misalnya, kue-kue manis, kentang goreng, dan makanan tak sehat lainnya.

Koresponden lantas dibagi atas 5 pilihan minuman sehari-hari mereka di luar air putih. Mulai dari minuman diet bebas gula, minuman manis, kopi, teh, dan alkohol. Hasilnya? Hampir 90 persen responden yang senang meminum 5 jenis minuman tersebut  senang mengonsumsi makanan tak sehat.

Uniknya, para peminum minuman diet dan kopi yang mengaku ingin mengurangi kalori ternyata malah mengonsumsi kalori lebih banyak ketimbang mereka yang memilih minuman bergula atau alkohol. Ternyata, tambahan kalori tersebut berasal dari banyaknya makanan tak sehat yang mereka konsumsi.

“Seseorang yang mengonsumsi minuman diet merasa kalau diri mereka masih boleh mengonsumsi makanan lebih banyak. Atau mungkin, saat mengonsumsi minuman diet, tingkat kepuasannya tak setinggi saat minum manis, sehingga mereka mencari kepuasan lain melalui makanan,” papar An.

Kesimpulannya, penelitian ini tidak merekomendasikan seseorang untuk memilih minuman diet kala ingin mengurangi berat badan. Sebab, itu bukanlah strategi yang tepat. Walau begitu, studi yang diterbitkan oleh Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics ini masih perlu mencari alasan pasti mengapa seseorang yang mengonsumsi minuman diet lebih cenderung memilih makanan yang tak sehat.

Namun An mengingatkan, jangan hanya melihat pola makan sehat hanya dari satu sisi, makanan saja atau minuman saja. Tapi, jadikan itu sebagai hasil akhir dari penggabungan makanan dan minuman yang kita pilih sehari-hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com