Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2015, 20:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekarang ini pola makan tak sehat seakan makin “akrab” dengan banyak orang. Kesibukan sering kali membuat orang-orang tak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan sehat. Sehingga, tak jarang untuk mengenyangkan perut, pilihan jatuh pada makanan yang paling mudah ditemukan.

Sayangnya, kebanyakan makanan tersebut tak termasuk makanan sehat. Padahal, bahaya kolesterol jahat mengintai di balik berbagai makanan tak sehat. Bahayanya, kolesterol jahat dalam tubuh bisa memicu serangan jantung koroner hingga stroke.

“Jangan heran jika sekarang ini orang berusia muda sudah terkena kolesterol tinggi. Apalagi, bagi mereka yang sudah memiliki keturunan genetis, risikonya terkena kolesterol tinggi lebih tinggi jika tak menjalani pola makan sehat,” ujar Dr. Djoko Maryono Dokter spesialis penyakit jantung dan kardiologis Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) saat ditemui media di Jakarta (16/9).

Menurut Dr. Djoko, kolesterol tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan metode pengobatan trisula, yaitu diet sehat, olahraga rutin, dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter. Ketiga hal ini harus berjalan beriringan. Untuk olahraga, bersepeda, jalan kaki, dan berenang adalah pilihan terbaik bagi penderita kolesterol tinggi.

“Kenapa tiga jenis itu? Karena olahraga tersebut tidak memberatkan sendi lutut. Olahraga yg lebih berat berisiko menyebabkan sendi lutut cedera. Jika sendi lutut cedera, akan lebih sulit lagi untuk berolahraga. Kalau tidak berolahraga, berat badan akan semakin naik dan kolesterol jahat mengendap dalam tubuh,” jelas Dr. Djoko.

Dr. Djoko menambahkan, kolesterol tinggi dalam tubuh tidak bisa dirasakan, tapi harus melalui pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar kolesterol. Bagi mereka yang berusia 25 tahun ke atas, sebaiknya melakukan pemeriksaan darah dua kali dalam setahun untuk mengetahui kadar kolesterol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com