Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabun Antibakteri Sama Efektifnya dengan Sabun Biasa

Kompas.com - 19/09/2015, 12:00 WIB
KOMPAS.com - Sabun antibakteri yang selama ini kita andalkan untuk membersihkan kulit dari kuman ternyata tak lebih efektif dari pada sabun biasa.

Setelah melakukan serangkaian eksperimen, termasuk dilakukan pada manusia, para peneliti menemukan bahwa sabun antibakteri yang mengandung triklosan tak lebih baik baik dari sabun biasa.

Pada tahun 2013 Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mendorong perusahaan untuk membuktikan sabun antibakteri yang diproduksi aman dan lebih efektif dari pada sabun biasa dalam mencegah penyebaran infeksi.

Para peneliti dari Journal of Antimicrobial Chemoterapy lalu melakukan penelitian. Pertama mereka menguji 12 strain bakteri yang "diadu" dengan sabun yang mengandung 0.3 persen triklosan. Jumlah triklosan itu adalah angka maksimum dari kandungan antibakteri yang ditetapkan di negara-negara Eropa, China, Kanada, dan Australia. Kemudian pada percobaan kedua digunakan sabun biasa.

Agar sama dengan saat mencuci tangan, para peneliti mengekspos bakteri selama 20 menit pada campuran sabun dan air. Mereka juga menguji percobaan ini dua kali, pertama dengan air bersuhu temperatur dan dengan air panas.

"Tak ada beda signifikan dari aktivitas pengurangan bakteri dari sabun biasa dan sabun antibakteri dalam kedua perbedaan suhu dan paparan selama 20 detik," katanya.

Yang menarik, mereka menemukan ada sedikit perbedaan dalam kemampuan melawan kuman baik dalam air panas atau air biasa. "Hasil studi menunjukkan kepercayaan banyak orang bahwa mencuci tangan dalam air hangat lebih efektif," katanya.

Tidak puas sampai di situ, lalu para peneliti meminta bantuan 16 sukarelawan untuk menggosok tangan mereka dengan contoh bakteri Serratia marcescens, bakteri yang biasa ditemukan dalam infeksi di rumah sakit. Sekali lagi, kedua jenis sabun diuji coba. Namun ternyata tak ada perbedaan antara kemampuan sabun antibakteri dan sabun biasa.

Para peneliti yakin bahwa kondisi alami mencuci tangan membuatnya mustahil bagi triklosan untuk bekerja. "Walau penambahan triklosan di sabun memiliki efek perlindungan antibakteri, tapi efeknya tak terlihat karena paparan singkat saat mencuci tangan. Selain itu, sabun yang dipakai dalam studi ini mengandung surfaktan yang mungkin berperan dalam mengurangi efek triklosan," paparnya.

Meski peneliti juga menegaskan bahwa triklosan bekerja lebih baik dalam sabun cair atau dalam konsentrasi tinggi, tapi beberapa penelitian sebelumnya juga menyimpulkan bahwa sabun antibakteri sebenarnya sama saja dengan sabun biasa. Malah, ada kekhawatiran penggunaan sabun antibakteri terlalu sering bisa meningkatkan risiko kebal antibiotik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com